Manado, Lintasutara.com – Mantan Gubernur Sulawesi Utara dua periode, Olly Dondokambey akhirnya memenuhi panggilan penyidik Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut), Senin (21/4), untuk dimintai keterangan dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana hibah kepada sejumlah organisasi kemasyarakatan, termasuk Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
Kasus ini menyeret nama Ketua Sinode GMIM, Pdt. Dr. Hein Arina yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini mendekam di tahanan Polda Sulut.
Olly Dondokambey atau yang akrab disapa OD, yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum PDI Perjuangan, tiba di Mapolda Sulut sekitar pukul 10.00 WITA dan menjalani pemeriksaan selama kurang lebih empat jam.
Kepada awak media usai pemeriksaan, OD membenarkan bahwa dirinya dimintai keterangan sebagai mantan Gubernur Sulut sekaligus pihak yang memberikan dana hibah tersebut.
“Saya hadir memenuhi panggilan penyidik. Pemeriksaan terkait pemberian dana hibah kepada organisasi-organisasi kemasyarakatan, termasuk GMIM. Saat itu saya sebagai Gubernur tentu punya tanggung jawab dalam proses penganggaran dan penyalurannya,” ujar OD kepada wartawan.
Meski demikian, OD belum memberikan keterangan lebih rinci soal detail pemeriksaan, termasuk apakah ada indikasi penyalahgunaan wewenang dalam proses hibah tersebut. Ia hanya menegaskan siap kooperatif dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Kasus ini menjadi perhatian publik mengingat besarnya nilai hibah yang digelontorkan dan melibatkan tokoh-tokoh penting di Sulawesi Utara, baik dari unsur pemerintah maupun lembaga keagamaan.
Pihak Polda Sulut sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait hasil pemeriksaan Olly Dondokambey maupun kemungkinan adanya tersangka baru dalam pengembangan kasus ini.
(Penulis / Editor : Theodorus)