Sitaro, Lintasutara.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro menggelar debat publik terbuka kedua antar pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada serentak tahun 2024 yang digelar di Sintesa Peninsula Hotel Manado, Selasa (05/11).
Debat kali kedua ini, KPU Kabupaten Kepulauan Sitaro mengusung tema debat “Terciptanya Iklim Sosial dan Ekonomi Yang Kondusif, Melalui Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan Berkepastian Hukum”.
Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Sitaro, Stevanus Kaaro dalam sambutannya mengatakan, debat publik saat ini selain menyediakan visi misi serta program diharapkan kedua pasangan calon dapat menyampaikan ide, gagasan serta pemikiran yang solutif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
“Diharapkan masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat mengedepankan rasionalitas dalam memilih baik setelah melihat debat publik kedua maupun dalam setiap aktivitas kampanye serta melalui media kampanye lainnya,” ujarnya.

Debat Publik kedua antar pasangan calon dihadiri oleh sejumlah jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), Komisioner KPU, Komisioner Bawaslu Kabupaten Kepulauan Sitaro, sejumlah kepala SKPD, Panelis dan tamu undangan lainnya serta sejumlah pendukung kedua kandidat Paslon.

Perlu di Ketahui Paslon nomor urut 01, Chyntia Inggrid Kalangit dan Heronimus Makainas, mengusung visi dan misi “Sitaro Masadada (Masyarakat Sejahtera, Damai dan Dasyat)” yang merupakan singkatan dari Maju, Sejahtera, Damai, dan Dahsyat. Dengan slogan “Chika Berani”, pasangan ini menetapkan tujuh program unggulan, antara lain:
- Pendidikan Masadada
- Kesehatan Masadada
- Birokrasi Masadada
- Pariwisata Masadada
- Nelayan Masadada
- Kebudayaan Masadada
- Harga Pala Masadada
Sedangkan Paslon nomor urut 02, Evangelian Sasingen dan Liem Hong Eng, mengusung visi “Sitaro yang Sejahtera, Berkeadilan, Unggul, dan Berkelanjutan”. Paslon ini juga memiliki delapan misi, yaitu:
- Transformasi ekonomi kerakyatan
- Transformasi kehidupan sosial yang berkeadilan
- Transformasi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik
- Mengangkat budaya daerah dan kearifan lokal
- Memelihara ketertiban, keamanan, dan demokrasi yang dinamis
- Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur antar wilayah
- Meningkatkan kualitas infrastruktur konektivitas antar wilayah
(Bonny)