Sanggar Seriwang ‘Open Casting’ Bakal Aktor-Aktris Orkes Madun II

Sangihe, Lintasutara.com – Sanggar Seni Seriwang Sangihe kembali bersiap menggarap pentas produksi teater ke-7 dengan Naskah Orkes Madun II “Umang-umang”.

Fajar Gultom selaku Presiden Sanggar Seriwang Sangihe menjelaskan jika naskah yang merupakan salah satu dari 5 rangkaian Orkes Madun ini seyogianya bercerita tentang kaum pinggiran dengan tokoh utama yang mengisahkan masyarakat kalangan bawah yang termarjinalkan.

“Dalam catatan kami selaku sutradara, naskah karya Arifin C. Noer ini menggambarkan kultur dan realitas yang berlangsung di lingkungan sosial, khususnya masyarakat bawah,” ujar Gultom.

Menurut pria tembusan Institut Seni Budaya Bandung (ISBI) ini, sudah menjadi tugas seni dan perteateran untuk menyuarakan suara-suara yang selama ini hilang ; yakni suara kaum marjinal atau proletar yang wujudkan lewat pertunjukan.

Maka tidak heran, lanjutnya, dalam lakon Umang-umang orang-orang miskin mendominasi peranan. Mereka diusir dari desa dan dicampakkan di kota. Mereka bertahan hidup dengan cara mereka sendiri, termasuk dengan melakukan kejahatan.

“Kritik sosial seperti ini adalah bagian dari upaya seni dalam memajukan peradaban. Rasa serasa sekarsa dalam diri masyarakat harus lebih ditingkatkan karna untuk apa kita bicara sebangsa senegara jika pada kenyataannya gambaran nyata ; ketimpangan sosial dari naskah tersebut masih kita temukan secara kasat mata,” lanjutnya.

Dalam persiapan pentas, Sanggar-pun melaksanakan Open Casting sedari tanggal 28 September hingga 01 Oktober 2021, untuk mendapatkan kurang lebih 30 aktor dan aktris yang bakal diseleksi di Gedung Perpustakaan Daerah Kepulauan Sangihe (ex BPU) untuk pentas yang sesuai rencana bakal dihelat pada 10 – 11 Desember 2021 nanti.

Diketahui, aktor dan aktris yang bakal diseleksipun tidak dibatasi diinternal organisasi. Sanggar juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk merasakan sensasi berteater, tentu dengan proses panjang nan ketat untuk menghasilkan pemain yang berkualitas.

“Saya pikir dimasa sekarang ini masyarakat butuh hiburan dan butuh wadah untuk meluapkan ekspresinya. Selain itu, Kami ingin memperkenalkan tentang dunia perteateran kepada masyarakat umum dengan terlibat langsung dalam produksi,” lanjut pria yang hingga saat ini menjadi pendidik di SMA 2 Tahuna ini.

Adapun faktor yang menjadi penilaian casting, antara lain teknik pemeranan, teknik membaca dialog, serta teknik dialog. Namun, pria asli Batak inipun tak lupa menyentil niat dan komitmen menempa diri hingga pertunjukan usai seyogianya tak kalah penting, bahkan sangat krusial.

“Kami tidak mengharuskan Anda jago acting. Kami butuh orang orang yang ingin dibentuk dan ingin berproses, karna hidup ini adalah sebuah proses. Dan tentu saja, harus ditanamkan bahwa proses tidak menghianati hasil,” kuncinya.

(Gr)

Bagikan:

Terpopuler

Perjuangan Pasandaran Berbuah Hasil, Bupati Sangihe Audiensi...

Pengunjung Bukalapak Anjlok Sebelum Marketplace Tutup di...

Panjat Tebing FOPG 2025: Jackson – Gracia...

KPU Talaud Umumkan Nomor Urut Pasangan Calon...

Keterangan Kehilangan BPKB

Artikel Terkait

Terkini