Talaud, Lintasutara.com – Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Talaud belum lama melewati pesta demokrasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak. Tentu hal ini menjadi perhatian semua warga di Kabupaten berjuluk Porodisa ini untuk menata Desa bersama sang Kepala Desa (Kades) terpilih.

Sayang, dalam upaya membangun kembali kondusifitas dimaksud, ada saja sekelompok orang yang mengatas-namakan pendukung dari oknum Calon Kepala Desa (Cakades) yang belum bisa menerima kekalahan dengan melakukan tindakan premanisme ; merusak Kantor Camat yang tentu saja merupakan fasilitas Negara.

Hal ini terjadi di Desa Daran Utara, Kecamatan Pulutan, Jumat (06/08/2021) kurang lebih pukul 10:05 Wita, dan dibenarkan Camat Pulutan, Grace Basinung. “Benar adanya kejadian pengerusakan di Kantor Camat Pulutan,” tutur Grace, sembari menambahkan bahwa pihaknya akan membawa kasus ini ke pihak yang berwajib.

Di sisi lain, Tokoh Adat Talaud Kristian Bastian Aesong menyayangkan adanya tindak anarkis yang dipatut dicontoh ini, karna tidak menampakan sikap demokrasi sang Cakades yang kalah.
“Tidak ada tradisi anarkis di Talaud, dimana manusia yg kalah dalam Pilkades menjadi anarkis,” tuturnya.

Aesong menambahkan, kebiasaan yang selama ini menjadi tradisi masyarakat Porodisa, yakni duduk bersama atau dalam bahasa adat “Masabua naunga (Satu Pikiran)” deng moto “Talaud su ire su waide (Se-iya Sekata)”.
“Yang semestinya adalah torang selalu bersama dalam hal apapun dan tidak ada tradisi melawan aturan, melawan pemerintah apalagi merusak fasilitas negara,” tandasnya.

(Ryan)