Ekonomi, Lintasutara.com – Harga nikel dunia turun menjadi US$ 19.175 pada perdagangan hingga pukul 15.51 WIB hari ini.
Harga nikel dunia tercatat mengalami koreksi sebesar 0,91% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin, seperti dilaporkan CNBC Indonesia, Kamis (18/11/2021).
Padahal, analis Antaike, Chen Ruirui, memprediksi pasokan nikel bakal surplus pada tahun 2022 karena dorongan peningkatan produksi.
Produksi nikel di tahun 2022 diproyeksikan akan mencapai 3,01 juta ton, naik dibandingkan dengan produksi tahun ini sebesar 2,68 juta ton.
Baca Juga: Ganti Nama Facebook Jadi Meta, Zuckerberg Kena Tuntut Rp 286 Miliar
Chen menjelaskan, kenaikan tidak terjadi hanya pada sektor produksi global saja, sektor konsumsi juga mengalami kenaikan pada tahun 2022.
Sektor konsumsi global diramal akan mencapai 2,97 juta ton, atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 2,705 juta ton.
Artinya, dari defisit 25.000 ton pada tahun ini, neraca pasokan nikel akan surplus 45.000 ton pada tahun 2022. (am)