Global, Lintasutara.com – Warga AS yang terkena PHK dan yang terdampak Pandemi Covid-19 bisa mengajukan permintaan bantuan pengangguran (jobless aid) kepada pemerintah.
Namun ternyata hal ini malah membuat banyak warga enggan bekerja dan berharap pada bantuan tersebut untuk menyokong hidup mereka. Padahal, lowongan pekerjaan dibuka sangat banyak pasca kasus Covid-19 di AS semakin berkurang.
Berdasarkan survei ekonomi dari perusahaan FactSet, ada 1,8 juta lowongan pekerjaan yang tersedia tahun ini di AS dengan rata-rata lebih dari 450.000 jumlah orang yang diterima setiap bulannya.
Bahkan laporan survei itu menyebutkan, ada tambahan 656.000 lowongan pekerjaan pada bulan Mei lalu. Namun, hingga akhir bulan, 385.000 warga yang mengajukan permintaan bantuan, sehingga total 15,4 juta orang yang menerima beberapa jenis bantuan pengangguran di masa Pandemi.
Para pengusaha di AS pun mengeluhkan kurangnya tenaga kerja untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat.
Apalagi setelah vaksinasi Covid-19, semakin banyak warga yang pergi berbelanja, jalan-jalan, makan di luar rumah, dan berkumpul di tempat-tempat hiburan.
Ada beberapa sektor ekonomi yang terdampak akibat kurangnya tenaga kerja, terutama di sektor perhotelan dan rumah makan. Hal ini pun membuat pertumbuhan lapangan kerja pada bulan April melambat dibandingkan dengan bulan Maret.
AnnElizabeth Konkel, ekonom di Indeed Hiring Lab, mengatakan masalah pasar tenaga kerja di AS menjadi kompleks imbas pandemi Covid-19.
“Menghidupkan kembali pasar tenaga kerja setelah pandemi yang mematikan ini adalah hal yang rumit,” kata Konkel, dikutip dari Associated Press, Jumat (4/6/2021).
Semua indikator ekonomi, lanjut Konkel, tidak bergerak bersama sehingga proses pemulihan ekonomi menjadi tidak mudah, terutama untuk mengembalikan pasar tenaga kerja ke kondisi sebelum pandemi.
“Mudah-mudahan kasus COVID-19 terus menurun sebab jumlah orang yang divaksinasi meningkat. Kembali sepenuhnya ke kondisi normal pra-COVID sangat penting untuk pemulihan pasar tenaga kerja secara penuh,” lanjut dia.
Rendahnya serapan tenaga kerja di beberapa industri ini direspon beberapa negara bagian di AS. 25 negara bagian berencana melakukan pemotongan paket bantuan kepada para penganggur, termasuk tunjangan 300 Dolar AS (Rp 4,29 juta) setiap minggu, sebab bantuan ini dianggap membuat beberapa pengangguran enggan mencari pekerjaan.
Pemerintah AS tengah gencar melakukan vaksinasi yang diharapkan dapat memulihkan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran setelah 8,2 juta pekerja di AS yang terkena PHK akibat pandemi Covid-19.
(am)