Sitaro, Lintasutara.com — Hujan deras yang mengguyur tak menyurutkan semangat jajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Utara. Upacara bendera yang digelar di halaman kantor bupati, Kelurahan Ondong, Siau Barat, Selasa (23/9/2025), berlangsung khidmat di bawah komando Bupati Chyntia Kalangit.
Yang membuat suasana semakin istimewa, seluruh peserta upacara tampil dengan balutan pakaian adat daerah. Nuansa budaya berpadu dengan semangat kebersamaan, menjadikan momen tersebut lebih berwarna meski cuaca tak bersahabat.
Dalam kesempatan itu, Bupati Chyntia membacakan sambutan tertulis Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK). Gubernur menegaskan bahwa peringatan HUT Sulawesi Utara bukan sekadar seremoni tahunan.
“Inilah momentum untuk meneguhkan jati diri kita sebagai masyarakat yang diwarisi nilai persatuan dan semangat kebersamaan. Ini adalah wujud syukur atas perjalanan panjang yang telah ditempuh, serta kesempatan untuk merefleksikan arah pembangunan ke depan,” kata Chyntia, mengutip sambutan Gubernur YSK.
YSK menyebut peringatan HUT kali ini terasa lebih spesial karena menjadi yang pertama baginya bersama Wakil Gubernur Victor Mailangkay setelah resmi memimpin Bumi Nyiur Melambai.
“Amanah besar ini akan kami jalankan dengan penuh tanggung jawab, dengan tujuan mulia membawa Sulawesi Utara yang lebih baik, lebih maju, sejahtera dan berkelanjutan,” ujarnya.
Visi pembangunan daerah, lanjut YSK, kini diarahkan pada “Menuju Sulawesi Utara Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan”, yang sekaligus menjadi tema HUT ke-61.
“Untuk mencapai visi ini ada delapan isi pembangunan daerah Sulawesi Utara, 17 program unggulan, dan 45 kegiatan strategis, dengan tujuan dan sasaran yang jelas, target yang terukur, dan arah kebijakan yang spesifik,” urainya.
Gubernur juga mengapresiasi capaian pembangunan Sulawesi Utara, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang stabil, penurunan angka kemiskinan, hingga pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
“Juga sektor-sektor strategis termasuk yang menjadi prime mover pembangunan seperti pariwisata. Selain itu, yang paling membanggakan adalah kerukunan antarumat beragama yang tetap terjaga,” sebut Chyntia.
Semua keberhasilan itu, tegasnya, merupakan buah kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam semangat mapalus atau gotong royong.
(Penulis / Editor : Boni Baganu)