Sitaro, Lintasutara.com – Dalam rangka menekan laju inflasi akibat lonjakan harga beras secara nasional, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar selama dua hari, dimulai dari tanggal 21 Juli 2025 di Kecamatan Siau Barat dan 22 Juli akan berlanjut di Kemcatan Siau Timur.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat tugas yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap stabilitas harga pangan di daerah.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sitaro, Richard Sasombo, melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Fernando Pandawa, menjelaskan bahwa pelaksanaan GPM dilakukan atas kerja sama dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Gerakan Pangan Murah ini merupakan tindak lanjut dari surat tugas Badan Pangan Nasional, terkait dengan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Dalam pelaksanaannya, kami bekerja sama dengan Bulog untuk menyiapkan beras SPHP dan juga gula pasir,” ujar Pandawa saat memberikan keterangan di Aula Kadademahe, GMIST Imanuel Ondong, Senin (21/07).
Untuk tahap awal, lanjut Pandawa, kegiatan difokuskan di dua kecamatan yang memiliki jumlah penduduk cukup besar. Untuk saat ini kegiatan GPM di laksanakan di aula Kadademahe, GMIST Imanuel Ondong dan di hadiri oleh Wakil Bupati Kepulauan Sitaro, Heronimus Makainas, Sekretaris Daerah, Denny Kondoj, Kasat Reskrim Polres Kepulauan Sitaro, Iptu Rofly T. Saribatian dan pihak Perum Bulog, serta sejumlah Jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.
Sedangkan untuk di Kecamatan Siau Timur lanjut Pandawa, dilaksanakan di Kompleks Terminal Ulu dan akan di mulai pada pukul 09:00 WITA.
“Di Kecamatan Siau Barat disiapkan dua ton beras SPHP dan 200 kilogram gula pasir. Sementara di Kecamatan Siau Timur, dialokasikan tiga ton beras SPHP dan 500 kilogram gula pasir,” ungkapnya.
Rencananya, Gerakan Pangan Murah ini akan menyasar seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, dengan total sepuluh kecamatan yang akan menjadi lokasi distribusi pangan bersubsidi tersebut.
Dengan adanya program ini, pemerintah daerah berharap dapat meringankan beban masyarakat, khususnya di tengah kenaikan harga beras yang cukup signifikan beberapa waktu terakhir.
“Melalui GPM, kami ingin memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses terhadap bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau. Ini juga merupakan upaya nyata pemerintah daerah dalam menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi daerah,” tutup Pandawa.
Pewarta/Editor: Boni Baganu