Sitaro, Lintasutara.com – Kurang lebih enam bulan pasca erupsi kedua skala besar gunung api Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro yang mengakibatkan ribuan rumah warga dan sejumlah fasilitas pemerintah masih dalam keadaan rusak serta atap bangunan yang masih belum di perbaiki.
Sama halnya yang terjadi dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tagulandang yang berada di Kelurahan Balehumara Kecamatan Tagulandang. Proses belajar 530 siswa di SMA tersebut sesekali harus terganggu saat cuaca hujan akibat atap yang bocor.

Kepala Sekolah SMA 1 Tagulandang, Herry Ferdy Jacobs saat di hubungi menjelaskan, seluruh bangunan yang berjumlah 26 ruangan mengalami kerusakan namun sudah ada tiga ruangan yang sudah di perbaiki diantaranya ruang Guru, ruang Kepala Sekolah dan Ruang Laboratorium Komputer.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Pendidikan sudah menyalurkan bantuan seng dan terpal. Dimana bantuan seng tersebut di pergunakan untuk mengganti tiga ruangan sedangkan terpal di gunakan untuk ruang belajar,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, untuk ruang belajar memang mengalami kendala apalagi saat musim penghujan. Hal ini di akibatkan sebagian terpal sudah mulai mengalami kerusakan.

“Untuk ruang belajar masih menggunakan terpal sebagai alternatif namun kalau untuk terpal memang tidak akan bertahan lama sehingga saat hujan aktifitas belajar mengajar akan terganggu akibat sebagian terpal sudah ada yang rusak,” ujarnya.
Lanjut Jacobs, SMA 1 Tagulandang nantinya akan mendapat bantuan rehabilitasi dari pemerintah pusat yang kemungkinan akan terlaksana tahun depan.
“Kami tinggal menunggu kementrian untuk bantuan rehabilitasi SMA Negeri 1 Tagulandang dan akan mulai terlaksana tahun depan,” tandasnya.
(Bonny)