Manado, Lintasutara.com — Pekerjaan pembangunan / pemugaran peremajaan permukiman yang dikerjakan oleh PT. Altraco Utama Nusantara dengan nomor kontrak D.04/PERKIM/04/KONTR/VIII/2022 yang sumber dananya berasal dari APBD berjumlah Rp.15.085.017.000.- (lima belas miliar delapan puluh lima juta tujuh belas ribu rupiah) yang antara lain pengaspalan Hot Mix di jalan perum liwas permai dikerjakan kerjakan tidak sesuai SOP (Asal jadi).

Sayangnya jalan tersebut diduga tidak akan bertahan lama karena dikerjakan pada saat hujan dan tentunya suhu aspal sudah tidak sesuai dengan ketentuan.
Pantauan Lintasutara.com, aspal jalan di perumahan liwas permas seperti lembek dan mudah terbelah dan tidak ada perhatian dari pihak kontraktor.

Padahal, Pengaspalan yang dilakukan saat kondisi jalan masih dalam keadaan basah karena hujan akan sangat berpengaruh pada konstruksi.
Dengan kata lain, hasil pengaspalan tidak akan bisa maksimal karena daya rekat lapis aspal beton di bawahnya terlalu basah setelah diguyur hujan.
Sehingga akan mengakibatkan aspal mudah terkelupas dan pecah dalam waktu tidak terlalu lama, atau paling tidak setelah dilewati kendaraan bermuatan berat.

Diketahui, dalam ketentuan setiap tahap pengerjaan pengaspalan jalan, Pencampuran Benda Uji Marshall, rentang suhu aspal berada di angka 155 derajat celcius dengan toleransi 1 derajat lebih.
Pemadatan Benda Uji Marshall, berada di kisaran 145 derajat celcius dengan toleransi 1 derajat lebih tinggi.
Pencampuran, aspal hotmix harus berada di dalam rentang 145 hingga 155 derajat celcius.
Penuangan ke Truk, 135 – 150 derajat celcius.
Pemasokan ke Asphalt Finisher, 130 – 150 derajat celcius.
Pemadatan Awal, 125 – 145 derajat celcius.
Pemadatan Antara, 100 – 125 derajat celcius.
Pemadatan Akhir, kurang lebih 97 derajat celcius.
(Ardy)