Tondano, LintasUtara.com – Sempat ‘tak bertuan’ nyaris setahun, Kursi Kepemimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Manado (UNIMA) akhirnya hangat lagi.
Kali ini, melalui pemilihan delegasi yang digelar pada Senin (10/08/2020), Jeremia Pantow, Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNIMA yang seyogianya sudah ‘matang’ bergelut sebagai aktivis, mendapatkan mandat memikul tanggung jawab menjalankan roda lembaga eksekutif kemahasiswaan periode 2020-2021.
Kepada LintasUtara.com, Pria yang akrab disapa Jeje ini lantas menuturkan dinamika pembentukan lembaga eksekutif, BEM UNIMA yang disebutnya sebagai perjuangan besar.
“Sidang Umum Mahasiswa (SUM) sebenarnya sudah dimulai sejak Desember 2019. Namun demikian, sidang yang sudah digelar hingga 20-an kali tersebut, tidak menghasilkan apa-apa. Namun, hal itu tentu bukan menjadi penghalang. Usaha untuk menggerakan roda lembaga Kemahasiswaan harus terus dipacu sebagai wadah perjuangan Mahasiswa. Dan melalui SUM kali ini, hal itu akhirnya bisa terwujud, meski dalam dinamika yang juga cukup menguras tenaga,” ungkap Pantow.
Menurut dia, mandat yang diberikan ini lantas menjadi pemantik untuk terus memperjuangkan nasib Mahasiswa UNIMA lintas organisasi, bahkan daerah untuk menjadi prioritas dalam frame kebijakan para pimpinan salah satu Universitas tertua di bumi Nyiur Melambai – Sulawesi Utara, apalagi di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan, disebutkannya bahwa bukan rahasia lagi jika dalam beberapa waktu belakangan, usaha pemangkasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) telah menjadi polemik bersama yang menjadi trending topik di kalangan Civitas Akademika UNIMA.
“Bisa dipastikan semua Mahasiswa turut terdampak secara ekonomi. Namun, hanya ada sebagian mahasiswa yang mendapat keringanan. Nah, hal ini yang menjadi agenda terdekat untuk kami perjuangkan. Kamipun memohon bantuan semua Mahasiswa, untuk dapat berjuang bersama. Setidak-tidaknya kita berharap bisa ada pengurangan UKT hingga 50 persen, apalagi sudah ada Permendikbud No. 25 tahun 2020 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” tegasnya, sembari menyatakan jika sesuai kesepakatan forum, dalam tiga hari kedepan struktur kepengurusan BEM UNIMA wajib terbentuk, yang akan menandai dimulainya Action Jeje cs, termasuk rancangan program memediasi diskusi antar pemangku kepentingan di UNIMA.
Sementara itu, Johanes Gerung, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Minahasa periode 2019 – 2021, turut menyatakan dukungan penuhnya atas pergerakan yang akan dilakukan Pantouw.
Ketika dihubungi, pria yang akrab disapa Pocil ini menyatakan dengan selesainya SUM yang berjalan hampir satu tahun, terpilihnya Pantow kemudian menjadi titik terang kembalinya Lembaga kemahasiswaan UNIMA ke arah yang lebih baik.
“Kawan Jeremia Rishart Pantow tentunya adalah mahasiswa yang sudah berpengalaman soal kelembagaan dan Gerakan mahasiswa. Kiranya kedepan dirinya (Pantouw, red) bisa membawa perubahan besar dengan pengalaman yang ada,” sebut Gerung, sembari berharap agar perjuangan memangkas UKT Mahasiswa di tengah Pandemi Covid 19, benar-benar direalisasikan melalui pembahasan yang lebih serius, pasca terbentuknya kepengurusan nanti.
“Untuk itu, kami mengucapkan selamat mengemban tugas mulia ini bagi Presma dan Wapresma UNIMA terpilih Periode 2020-2021, mari berjuang bersama untuk kemaslahatan Mahasiswa UNIMA ke depan,” pungkasnya. (GNK)