Tim Basarnas Evakuasi Oma 89 Tahun dari Lokasi Pengungsian di Kebun Pala

Sitaro, Lintasutara.com – Lisbet Bawiling (89) warga Kelurahan Bahoi harus di evakuasi tim Basarnas Manado
Kira-kira jam 11 waktu wilayah setempat.

Waktu kejadian letusan dahsyat pada Selasa, 17 April lalu Oma Lisbet harus mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi dengan di papah pihak keluarga.

Amelia Taimilo (47) keponakan Oma Lisbet menceritakan, saat kejadian letusan dahsyat itu Oma terpaksa harus di larikan ke kebun yang lokasinya cukup jauh dan menanjak dari tempat tinggalnya.

“Waktu letusan itu, kami semua langsung lari ke kebun dan oma tinggal di papah secara bergantian oleh keluarga,” ceritanya, Minggu (21/04) di Posko Kesehatan Kampung Apengsala.

Tim Basarnas Manado saat mengevakuasi oma Lisbet dari tempat pengungsiannya ke tenda kesehatan (Foto : Basarnas Manado)

Lanjutnya, saat menuju ke lokasi yang aman dapat di rasakan adanya hujan batu kerikil sehingga mereka sesekali harus bersembunyi di balik pohon.

“Pas itu hujan batu, jadi kami harus berhenti sesekali untuk berlindung dan beruntung tidak ada yang kena dengan batu,” ujarnya.

Amelia juga menjelaskan, memang sudah 4 hari mereka mengungsi di tempat itu dan baru kemarin Oma mengeluh sakit.

Menurutnya kemungkinan, ini di sebabkan kondisi tempat pengungsian yang hanya beratap terpal itulah membuat Oma jatuh sakit.

Basarnas
Oma Lisbet saat di periksa tim medis TNI-AD di Posko Kesehatan Kampung Apengsala (Foto : Bonny)

“Oma mengeluh sakit di sekitar pinggang dan memang Oma dulunya pernah terjatuh,” jelasnya.

Kurang lebih ada 30-an orang yang berada di sekitar lokasi tersebut dan selama di lokasi pengungsian mereka belum pernah mendapatkan bantuan.

“Untuk kebutuhan sehari kami mengusahakan sendiri dan sampai ini belum mendapat batuan makanan, walau waktu lalu sudah di data,” tandasnya sembari berharap agar penyaluran bantuan dapat segera di salurkan.

Keterangan Pihak Basarnas

Basarnas
Oma Lisbet saat di periksa tim medis TNI-AD di Posko Kesehatan Kampung Apengsala (Foto : Bonny)

Di tempat yang sama Kasi Ops Basarnas Sulut, Jandry Paendong menjelaskan, informasi awal yang di dapat pihaknya melalui masyarakat Kelurahan Bahoi. Berdasarkan laporan, ada seorang nenek dengan kondisi sakit.

“Sehingga kami langsung bergerak ke lokasi dan di bantu pihak Kesehatan dan pemerintah Kecamatan untuk di bawah ke posko terpadu khususnya posko kesehatan,” jelasnya.

Ia mengatakan, meski lokasi tidak terlalu jauh dari jalan besar namun untuk ke lokasi tersebut cukup menantang dan terjal

“Kurang lebih sekitar 300 meter dari jalan dimana lokasinya berada di daerah perkebunan pala, namun untuk menuju ke lokasi itu cukup menantang dan terjal,” jelasnya.

Bagikan:

Artikel terkait

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini