Lintasutara.com – Dihantam badai wilayah di Kabupaten Sangihe porak- poranda.
Badai kembali menghantam daerah perbatasan Kabupaten Kepulauan Sangihe mengakibatkan sejumlah wilayah porak- poranda.
Kabupaten Kepulauan Sangihe mulai dihantam badai sejak Selasa (10/1/2023) hingga Rabu (11/1/2023).
Pantauan dan informasi yang dihimpun lintasutara.com di wilayah Kabupaten Sangihe, badai angin kencang, gelombang dan hujan deras berimbas pada kerusakan sejumlah fasitas publik.
Di Kampung Para I Apeng Lawo, Kecamatan Tatoareng, akibat hantaman gelombang mengakibatkan rusaknya talud pengaman pantai dan rusaknya gedung sekolah sehingga terancam roboh karena tergerus abrasi.
“Oh kasiang bahe ini maning tawe mengedo masue banuang kami,” tulis Stefanus Kawowode warga setempat dalam laman medsos fbnya ( apabila badai tidak berhenti habis daerah kami) dalam caption foto kerusakan pesisir pantai yang sedang dihantam gelombang.
Sementara itu, Kelurahan Tidore Kecamatan Tahuna Timur, sepanjang boulevard hingga Kelurahan Apeng Sembeka diterjang gelombang mengakibatkan kolam dan genangan air di jalur boulevard sehingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.
Terjangan gelombang tinggi juga terjadi di pulau Marore Kecamatan Kepulauan Marore.
Ketinggian hantaman gelombang melewati dermaga daerah paling utara ini. Sehingga daerah masyarakatnya mayoritas nelayan ini tidak beraktivitas.
Tidak hanya itu, akibat hujan deras mengakibatkan pohon tumbang dan longsor menutup ruas jalan Tabukan Utara menuju Tahuna.
Sebelumnya, beberapa hari sebelumnya akibat hujan deras sejumlah titik di Kota Tahuna terendam banjir.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe, Wandu Labesi membenarkan dampak bencana disejumlah wilayah akibat badai, namun pihaknya belum bisa mengetahui pasti jumlah kerugian.
“Kami sedang melakukan pendataan lapangan dan secepatnya diinformasikan bila sudah rampung,” imbuh mantan Kadis Pemuda dan Olahraga Sangihe ini. *