Sangihe, Lintasutara.com – Aroma ketidakharomisan dan keretakan menguap dari dalam tubuh fraksi Berkarya DPRD Sangihe.
Terkuaknya ‘baku feyem’ dalam tumbuh fraksi Berkarya, berawal dari tidak dibacakanya pendapat akhir fraksi dalam paripurna pertanggungjawaban penggunaan APBD 2021, Senin (11/7/2022). Membuat Ketua Fraksi Berkarya, Yunita Harimisa berang dan melakukan aksi walkout sebagai protes.
“Lawendatu itu (Hasbulah Lawendatu) cuma penumpang di fraksi Berkarya,” kata Harimisa dengan nada tegas kepada awak media, di Tahuna Selasa (12/7/ 2022)
Harimisa menegaskan, Hasbulah Lawendatu cuma penumpang di Fraksi Berkarya karena Berkarya itu fraksi utuh
“Dia (Lawendatu) cuma penumpang disini (fraksi) karena Berkarya itu fraksi utuh, dia akan dikeluarkan,” tutur Harimisa
Menurut Harimisa, kepastian akan dikeluarkannya Lawendatu dari fraksi Berkarya tinggal menunggu ketua partai yang saat ini masih di luar daerah.
“Tinggal menunggu Ketua Partai Berkarya kembali dari luar daerah, silakan pak Lawendatu pergi kemana,” ujar Maya sapaan akrab Aleg vocal ini.
Sementara itu, Hasbulah Lawendatu anggota DPRD dari Partai Hanura yang bergabung menjadi anggota Fraksi Berkarya, hanya menanggapi dingin pernyataan Yunita Harimisa terkait dirinya hanya penumpang dan akan dikeluarkan.
“Mohon maaf, untuk pernyataan itu saya no coment,” kata Lawendatu
“Tetapi saat ini saya masih anggota fraksi Berkarya dan saat bergabung dengan fraksi ini (Berkarya), saya melewati proses dan mekanisme termasuk disahkan lewat rapat paripurna,” kunci Lawendatu.
Diketahui, dinamika terjadi dalam tubuh fraksi Berkarya diakibatkan terjadi beda pendapat antara Ketua Fraksi Berkarya Yunita Harimisa dengan Sekretaris Fraksi Hasbulah Lawendatu terkait pendapat akhir pertanggunjawaban APBD 2021.
(Ts)