Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

MCB Sejumlah Rumah Meledak, Warga Kampis Tuntut PLN Bertanggung Jawab

Sangihe, Lintasutara.com – Warga lorong Kampung Pisang (Kampis) Lingkungan II Kelurahan Soataloara I dikagetkan dengan rusaknya MCB dan lampu di sejumlah rumah yang meledak, Sabtu (9/10/2021) kurang lebih jam 21.00 Wita.

Usut punya usut, ternyata kejadian tersebut menurut warga diakibatkan kesalahan teknis dari pihak PLN, terutama pekerja PT. Valvron selaku pihak ketiga di Sangihe, ketika memperbaiki gardu yang ada di belakang gedung Perpustakaan Daerah (Eks BPU), dimana arus listrik yang harusnya mengalir sebesar 220 Volt kerumah warga, malah menjadi 380 Volt.

Uya Lumaja, Kepala Lingkungan II Kelurahan Soataloara I ketika diwawancarai mengaku kaget dengan kejadian yang terjadi diwilayahnya tersebut. Diceritakannya, kurang lebih pukul 20.00 Wita MCB di sejumlah rumah meledak bersamaan dengan lampu rumah yang putus.

“Sesuai jadwal pemadaman, tertera dalam informasi yakni jam 09.00 hingga 15.00 Wita. Tapi ternyata molor sampai jam 19.00 dan jalur Soataloara 1 RT 05 Lorong Kampis. Saat dinyalakan, Pihak PLN tidak memeriksa jaringan yang ada di Kampis sehingga saat dinyalakan banyak rumah yang MCB-nya meledak serta ada yang di tiang listrik,” jelas Lumaja.

Dengan adanya peristiwa itu, lanjutnya, diringa serta warga langsung mengecek lokasi gardu di komplek gedung Perpustakaan Daerah yang notabene sedang diperbaiki oleh pihak PLN.

“Saat ditanyakan ternyata memang ada kesalahan teknis, dimana daya yang harus harusnya masuk kerumah sebesar 220 Volt malah sekarang melebihi kapasitas dan tidak dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. 60 persen MCB dari total 36 KK disini, hangus semua,” lanjutnya.

Tidak sampai disitu, dirinya serta warga Kampis juga masih was-was karna takutnya alat elektronik seperti TV, Kulkas dan alat yang jarang dicabut dari stop kontak juga rusak, karna nanti bisa dipastikan saat jaringan listrik menjadi normal. “Meskipun demikian, memang ada juga kulkas yang memang sudah meledak dirumah warga,” kuncinya.

Ditempat yang sama, nampak sejumlah warga lantas bersuara keras meminta pihak PLN agar dapat mempertanggung jawabkan kesalahan yang dilakukan pekerja dilapangan.

Petugas Lapangan PT. PLN Berupaya Memperbaiki Kesalahan Teknis Yang Terjadi Sebelumnya Pada Gardu di Belakang Gedung Perpustakaan Daerah Sangihe (Foto : Lintasutara)

Baca Juga : Akhir Pekan Pelanggan Tahuna- Kendahe Siap ‘Menangis’, PLN Tahuna Minta Maaf

“Jangan hanya bereaksi ketika masyarakat terlambat bayar. Tapi ganti rugi alat kami yang rusak karna ini kesalahan dari PT. PLN,” semprot warga kepada petugas lapangan.

Dikonfirmasi awak media di Polsek Tahuna seusai mediasi warga dan pihak PLN, Hendra Pattylima selaku Supervisor (Spv) Teknik di ULP Petta juga tak menampik adanya human error dalam perbaikan yang notabene dilakukan para petugas sedari pagi hingga malam hari itu.

“Hal itu disebabkan naiknya tegangan saat mereka selesai bekerja, pas memasukan tegangan jurusan Kampis,” ujar Pattylima.

Lanjut dia, pada dasarnya ada dua jenis kabel RST dan Nol. Jika kabel nol putus, maka bisa menaikan beban daya hingga 380 Volt atau bahkan 400.

“Bisa saja saat teman-teman dilapangan mengkoneksikan jaringan, ada kabel yang putus dan tidak terdeteksi oleh mereka, karna kita tau bersama bagaimana panjang kabel listrik. Nah, itu yang sekarang teman-teman petugas minta waktu untuk mendeteksinya,” runut dia.

Disentil terkait tuntutan warga, Pattylima menyebutkan pihak PLN meminta waktu, karna saat ini dirinya telah meminta pihak pelaksana untuk mengambil data kerugian masyarakat.

“Kami minta waktu diselesaikan dulu pekerjaan mereka malam ini, setidak-tidaknya (listrik, red) bisa menyala dulu, baru pihak pelaksana akan mendata kerugian-kerugian yang ada bersama warga, kemudian akan kami bahas hal ini dengan atasan, karna untuk pekerja dilapangankan ada pihak ketiga jadi manajemen kami akan berkoordinasi dengan mereka,” lanjut Pattylima.

Dirinyapun memohon maaf atas kesalahan yang telah terjadi, sembari meminta bantuan dari semua pihak untuk dapat mensupport serta menjaga para pekerja dilapangan agar bisa menjalankan tugasnya dengan aman.

“Ya meskipun yang bekerja adalah pihak ketiga yakni PT Valvron, tapi kami mewakili semua pihak memohon maaf kepada masyarakat. Kasihan juga teman-teman dilapangan yang sudah bekerja dari pagi hingga malam, apalagi tadi sempat hujan. Kiranya kami dibantu dalam mendata kerugian di Kampis, sekaligus bantu agar mereka (Pekerja, red) bisa menyelesaikan tanggung jawabnya,” tandas Pattylima.

(Gr)

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Heboh Dugaan Penganiayaan Wartawan, Ini Profil Kepala Stasiun PSDKP Tahuna: Martin...

Sangihe

Rokok Ilegal hingga Dugaan Penganiayaan Wartawan, Kepala PSDKP Tahuna Terjerat Kontroversi

Sangihe

Ferdy Sondakh Imbau Kader PDI-P Sangihe Bersabar

Sangihe

Dari Manado ke Panggung BPU Sangihe, Sanggar Teater Kavirsigers Bakal Sajikan...

Sangihe

Ferdy Sondakh Tegaskan Penentuan Ketua DPC PDI-P Hak Prerogatif Ibu Ketum

Sangihe

Terkini