Sangihe, LintasUtara.com— Entah apa yang merasukinya? penggalan kalimat lagu yang sempat hits ini cocok ditanyakan kepada oknum Pendeta Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) berinisial FAT yang bertugas di Resort Tabukan Tengah (Tabteng).
Pasalnya, dimana-mana Pendeta menjadi teladan, dihormati baik tutur katanya terlebih tindakan dan perilakunya. Tapi berbeda dengan apa yang dipertontonkan Pendeta FAT.
Bukannya menjadi berkat malah menjadi batu sandungan bahkan menginjak- injak marwah dan derajat Pendeta itu sendiri, terlebih GMIST secara lembaga yang menaunginya.
Tindakan bak preman kampungan dan memiriskan itu dilakukan dilakukan FAT kepada sesama teman Pendeta TK di Resort yang sama, dalam keadaan mabuk mengamuk sambil membawa parang, Rabu (9/12/2020) dini hari.
Informasi yang dihimpun Lintasutara.com, dari korban TK menyebutkan, dia dan istrinya kaget dan tidak menyangka kalau temannya (Pendeta FAT) bertindak kalap seperti itu.
“Dia datang tengah malam sambil berteriak, bicara tidak sopan dan sangat mengganggu masyarakat di sekitar, ternyata beliau dalam keadaan mabuk. Setelah terjadi adu argumen diantara kami, saya usir dan dia pulang,” ujar TK.
Tapi tak berselang lama, pelaku balik lagi. Rupanya dia tidak puas malah sudah membawa senjata tajam berupa parang.
Namun karena dekat pastori ada Tempat Pemungutan Suara (TPS), di saat yang bersamaan ada petugas kepolisian yang berjaga, pelaku langsung diamankan.
Diakui TK, beberapa waktu lalu sempat ada perbedaan pendapat antara mereka di Media Sosial (Medsos). Hal ini yang mungkin jadi pemicunya sampai beliau bertindak tidak elok seperti itu.
“Memang diantara kami sempat ada perbedaan pendapat di Medsos, setelah saya pikir dari pada melebar saya memilih diam dan memblokir pelaku dari Medsos karena itu hak saya, mungkin itu membuat dia marah,” kata TK.
Sementara itu, Kapolsek Tabteng Iptu Jopy Hehakaya membenarkan peristiwa tersebut dan telah mengamankan oknum Pendeta sebagai pelaku.
“Benar kami telah mengamankan oknum Pendeta FAT dalam keadaan mabuk sambil mebawa parang dalam situasi masa tenang mengahadapi Pilkada,” kuncinya.
(TS)