Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

Sangihe Ditunjuk Wakili Sulut Dalam Ajang Pekan Sagu Nusantara 2020

Sangihe, LintasUtara.com – Orang (Masyarakat) Sangihe tanpa makan sagu, bak kopi tanpa gula. Barangkali intermeso tersebut ada benarnya juga.

Hal ini dikarenakan pangan satu ini, sama seperti pangan jenis umbi-umbian, tak pernah lepas dari keseharian masyarakat Sangihe.

Maka tak asing juga, jika kemudian Kabupaten di batas utara NKRI ini terpilih dalam perhelatan Pekan Sagu Nusantara, dengan tajuk ‘Sagu Untuk Indonesia Maju’ yang digelar secara nasional di 14 Provinsi se-Indonesia.

Dalam sambutan secara virtual di ruang serba guna rumah jabatan Bupati, Jabes Ezar Gaghana selaku orang nomor satu Tampungang Lawo (Baca: Sangihe) menjelaskan, jika masyarakat Sangihe sedari dulu telah mengenal dua jenis sagu, yakni sagu duri yang biasanya mudah ditemukan di lahan basah dan sagu ‘baru’ yang acapkali ditemukan di tempat kering.

“Di tahun 2014, bahkan sagu ‘baru’ sudah ditetapkan sebagai milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan diberikan Sertifikat serta pengakuan dari nasional,” ungkap Gaghana.

Bahkan, menurut Ara Jabes (Panggilan akrab Gaghana, red), sudah tiga tahun belakangan Pemerintah Kabupaten terus menggenjot pemaksimalan bahan dasar pangan lokal yang notabene sudah membudaya di masyarakat ini.

Alasannya, sagu tidak hanya memiliki kandungan-kandungan yang dibutuhkan tubuh, melainkan juga menghemat devisa negara, yang biasanya dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan beras masyarakat, apalagi mengingat Sangihe pun sedianya bukan daerah penghasil beras.

“Salah satunya, bertepatan juga dengan program two days no rice yang diagendakan setiap hari Selasa dan Jumat. Program ini dilaksanakan dengan tujuan agar potensi pengembangan pangan lokal seperti sagu dapat terealisasi, bahkan menyasar perekonomian petaninya,”lanjut Gaghana.

Dirinyapun berharap, Pekan Sagu Nusantara ini bisa terus berjalan dengan baik, dan disukseskan bersama oleh semua pihak. “Hal ini harus saya sampaikan, karena dari program ini, sudah jelas tergambar betapa besar kekayaan alam Indonesia, apalagi dari hasil tanah yang bisa kita manfaatkan,” kunci orang nomor satu Tampungang Lawo ini.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pangan Daerah Serny Lalu, menyebutkan jika terpilihnya Sangihe mewakili Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sangat beralasan, karena kabupaten di teras utara NKRI ini, merupakan daerah dengan luasan lahan sagu lebih besar dari kabupaten-kabupaten lain di Sulut.

“Sehingga Sangihe ditunjuk langsung oleh Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, karena di satu sisi memang Sangihe punya kepemilikan sagu yang sudah diakui. Terbukti, pada tahun 2011 sagu ‘baru’ ditetapkan sebagai sagu khas Sangihe, yang waktu itu, sekaligus dengan pemberian rekor Muri terkait hasil olahan sagu di Sangihe,” ungkap dia.

Selain itu, terkait pemecahan rekor Muri yang turut dilaksanakan dalam gelaran bertajuk ‘Sagu Untuk Indonesia Maju’ ini, dirinya menyebutkan jika pihaknya mengikut sertakan kurang lebih 15 hasil olahan sagu, yang diantaranya dijadikan pangan bagi 40 orang perwakilan.

“Jadi untuk menu berbahan dasar sagu yang kami sajikan untuk para peserta, yakni Mie sagu, Pizza sagu, Sagu porno, dan Ongol-ongol,” kunci Lalu

(Gr)

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Heboh Dugaan Penganiayaan Wartawan, Ini Profil Kepala Stasiun PSDKP Tahuna: Martin...

Sangihe

Rokok Ilegal hingga Dugaan Penganiayaan Wartawan, Kepala PSDKP Tahuna Terjerat Kontroversi

Sangihe

Ferdy Sondakh Imbau Kader PDI-P Sangihe Bersabar

Sangihe

Dari Manado ke Panggung BPU Sangihe, Sanggar Teater Kavirsigers Bakal Sajikan...

Sangihe

Ferdy Sondakh Tegaskan Penentuan Ketua DPC PDI-P Hak Prerogatif Ibu Ketum

Sangihe

Terkini