Manado, LintasUtara.com – Heboh dan menjadi viral di media sosial (Medsos) facebook, tampak dalam video terjadi aksi kekerasan yang dilakukan seorang pria dewasa kepada seorang anak, setelah diketahui identitas sang anak lelaki FP (7) dan terduga pelaku adalah sang ayah.
Kasus inipun menjadi perhatian khusus Koordinator Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Irma Angkouw.
Irma mengatakan bahwa kasus penganiayaan tersebut sudah ditangani oleh Polsek Singkil dan Polresta Manado.
“Kami dapati laporan langsung dari ibu korban, menurut sang ibu tindakan kekerasan dilakukan ayahnya sendri,”ujar Irma, Kamis (13/08/2020), sembari mengatakan pelaku berdalih atas dasar agar sang anak belajar dan ingin mengajar anaknya untuk tetap fokus belajar dirumah.
Ia menegaskan bahwa pihaknya sebagai pendamping, akan mendampingi sampai proses persidangan nanti,
“Kami akan upayakan keadilan buat anak-anak yang mengalami kekerasan pada keluarganya sendiri bahkan orang tua yang adalah tersangka dalam hal ini mendapatkan keadilan,” tegasnya.
Terpantau, Nenek korban Hauria Pakaya (51) warga Likupang mendatangi Polresta, dan dalam keteranganya meminta perlindungan pihak kepolisian.
Ia juga mengharapkan agar pelaku dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sementara itu Kapolresta Manado, Kombes Pol Elvianus Laoli melalui Kasat Reskrim, AKP Thommy Aruan kepada awak media menjelaskan bahwa kasus ini sudah ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan terhadap ayah korban BP.
“Kami masih mendalami apakah peristiwa yang telah terekam tersebut adalah merupakan peristiwa pidana atau bukan, juga dengan meminta visum kepada dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik terhadap anak,”ujar Aruan.
Ditambahkannya, pemeriksaan terhadap orang tua dan beberapa saksi dan juga tetangga sudah dilakukan, maka untuk bisa menyimpulkan apakah perilaku orang tuanya ini betul-betul melakukan penyiksaan terhadap anak atau tidak nanti juga kami akan berkoordinasi dengan pemerhati anak.
“Status dari ayah korban masih saksi, jadi kita masih melakukan penyelidikan untuk menentukan apakah ada tindak pidana atau tidak, karena yang baru kita tonton barulah sifatnya di video,”beber mantan Kapolsek Sario ini. (Redaksi)