Sangihe, Lintasutara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe, belum kehabisan akal mengayomi kebutuhan masyarakat ditengah Pandemi Covid-19. Usaha Pemkab sangihe diapresiasi masyarakat.
Setelah ribuan paket Bahan Pokok (Bapok) disalurkan, belum lama ini, Pemkab melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah (Disperindag) turut menggelar operasi pasar murah secara marathon di wilayah Kecamatan Tatoareng, hingga pulau-pulau di Kecamatan Kendahe.
Ada sejumlah item yang boyong Disperindag bersama rombongan Pemkab yang berlayar dengan KM. Tampungang Lawo selama dua hari. Dan yang paling menyita perhatian adalah 0,6 Ton gula yang langsung diserbu masyarakat di enam pulau berbeda.
Kepala Dinas (Kadis) Perindag, Felix Gaghaube, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Fera Masoara, membenarkan jika gula hari ini merupakan Komoditas yang paling menyita perhatian, imbas kurangnya stok Bapok tersebut dipasaran.
“Mahalnya harga gula, memang menjadi masalah nasional. Di Sangihe sendiri, hal ini sudah terjadi sejak awal tahun. Sementara itu, di pasaran ada perbedaan signifikan antara Harga Eceran Tertinggi (HET) diangka Rp. 12.500, dengan harga ditingkat pedagang, yang mencapai Rp. 17.000 di Pusat Kota Tahuna dan sekitarnya, bahkan Rp. 22.000 – 25.000 di wilayah Pulau-pulau,” ujar Masoara.
Sehingga, dengan gelaran operasi pasar murah yang mematok harga sesuai HET, menurut Masoara masyarakat berkesempatan mendapat stok gula putih dengan harga miring, bahkan bisa mendapatkan lebih banyak dari yang dibeli biasanya.
“Memang kasihan, kalau kita melihat kondisi masyarakat hari ini. Tapi, agak susah juga kalau harganya kita turunkan, mengingat harga gula memang sudah menjadi masalah nasional. Semoga dengan operasi ini, masyarakat lebih terbantukan. Bahkan, jika bisa kami ingin terus menyelenggarakan program ini,” kuncinya.
Gelaran ini pun mendapat reaksi positif masyarakat yang datang. Salah satunya, diungkapkan seorang ibu asal Kahakitang. Kepada wartawan, dirinya menyatakan apresiasinya sekaligus berharap agar program operasi pasar murah ini, dapat digelar lagi di kampungnya.
“Terima kasih atas perhatian kepada kami. Dengan harga gula yang terbilang murah ini, tentu masyarakat boleh terbantu dari sisi keuangan. Jadi, kalo boleh datang ko ulang ditorang pe pulau ini,” kunci ibu yang meminta namanya tidak usah dipublikasikan ini.
Diketahui, sepanjang bulan juni ini Pemkab melalui Disperindag telah membagikan kurang lebih 4,6 ton gula putih murah, yang terdiri dari 2,5 ton di Pastane, 1,5 ton di Kecamatan Marore, dan teranyar 0,6 ton, di Kecamatan Tatoareng dan Kendahe. – Tim Redaksi