Minahasa, Lintasutara.com – News Crime Journalist (NCJ) melaksanakan Aksi damai untuk memperingati Hari Pers Nasional 2022 di museum Mendur Kawangkoan Minahasa, Rabu (09/02/2022).
Selain melakukan aksi damai, News Crime Journalist (NCJ) yang tergabung dari sejumlah media melakukan bagi-bagi masker untuk mendukung program pemerintah dalam mematuhi protokol kesehatan dan juga memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dalam aksi damai tersebut, Ketua umum News Crime Journalist (NCJ) Steven Pande-iroot menyampaikan dalam orasinya sangat memprihatinkan melihat kondisi meseum dan tugu pers yang diresmikan oleh Presiden RI pada tahun 2013.
“Pemerintah seakan-akan tidak menghargai akan sejarah jurnalis bahkan tidak memperhatikan serta membiarkan, padahal museum tugu tersebut diresmikan oleh Mantan Presiden RI ke enam Susilo Bambang Yudhoyono,” ujarnya.
Baca Juga : Naik Turun Pemasangan U-Ditch, Kasatker BPJN Sulut: Mungkin Dikarenakan Ada Sedikit Perbedaan Ukuran
Selain meminta perhatian Pemerintah Sulawesi Utara agar dapat meresap Museum Mendur, dirinya juga menyampaikan agar para koruptor dinegara Indonesia divonis mati.
“Banyak para koruptor yang merajalela di negara kita ini karena hukumnya terlalu lemah sehingga tidak ada efek jerah dari para koruptor,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua dua Nwes Crime Journalis Michael alias MGP juga menambakan, Sulawesi Utara yang dikatakan hebat tapi tidak memperhatikan tempat-tempat bersejarah yang ada di Sulawesi Utara.
“Bagaimana tidak, foto-foto yang menjadi sejarah kemerdekaan Republik Indonesia tidak terawat bahkan terkesan terlihat tidak terawat dengan baik, setelah di kroscek, ternyata ditempat tersebut tidak ada bantuan pemeliharaan dari pemerintah,”bebernya.
Baca Juga : Indeks Pembangunan Manusia Sulawesi Utara Tahun 2021
Dia juga menambahkan, menurut informasi dari penjaga museum tersebut masih banyak foto-foto yang belum di pajang karena tempat yang tidak mamadai.
“Foto yang tidak terpajang tersebut, bahkan ada foto Ibu Megawati Sukarno Putri Mantan Presiden RI ke lima semasa masih kecil. Selain foto, ada juga kamera-kamera yang dipakai untuk pemotretan dari Presiden pertama Sukarno, Jendral Sudirman dan tokoh-tokoh sejarah lainya. Tapi sayang kamera yang memiliki nilai sejarah tersebut hanya disimpan didalam kas kayu bukan dipajang di lari kaca,” ungkap MGP.
Penasehat News Crime Journalist Jim Yon Sumigar juga menambahkan seharusnya perjuangan pers ini patu didukung oleh seluruh pihak yang ada di negara kesatuan Indonesia ini.
“Karena pers merupakan salah satu pilar dalam sistem demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena pers berkontribusi besar dalam kemajuan suatu negara. Olehkarena pers harus mendapat perlindungan hukum dan jangan lagi ada upaya membungkam apalagi mengkriminalisasi wartawan, karna pers pencari berita bukan pembawa petaka,” pungkas Penasehat Jim Yon Sumigar.
(Ardy)