Minahasa, Lintasutara.com – Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano Prof. Dr. Deitje A. Katuuk MPd memimpin rapat persiapan pertukaran mahasiswa merdeka Unima tahun 2021, bertempat di ruang rapat lantai II Kantor Pusat Unima, Senin (19/4/2021).
Prof Dei (sapaan akrab Rektor Unima) mengungkapkan, program pertukaran mahasiswa merdeka selama satu semester bertujuan untuk memberikan pengalaman kebinekaan nusantara dan sistem ahli kredit antar perguruan tinggi.
“Jika mahasiswa ikut program ini setara dengan 20 Satuan Kredit Semester (SKS),” ungkap Rektor.
Pertukaran mahasiswa, lanjut Prof Dei, diselenggarakan untuk membentuk beberapa sikap mahasiswa yang termaktub dalam Permendikbud nomor 3 tahun 2020, yakni menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.
Selain itu, bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
“Program ini tentu sangat didukung Unima, karena menguntungkan kampus dan juga mahasiswa. Kami sangat mengapresiasinya,” jelas orang nomor satu di Unima ini.
Melalui program ini, mahasiswa akan belajar lintas kampus (dalam dan luar negeri), tinggal bersama dengan keluarga di kampus tujuan, wawasan tentang ke-Bhinneka Tunggal Ika akan berkembang, persaudaraan lintas budaya dan suku akan semakin erat.
“Melalui program ini maka akan terbangun rasa persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama. Sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkapnya.
Nantinya, kata Rektor, akan ada transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi disparitas pendidikan, baik antar perguruan tinggi dalam negeri, maupun kondisi pendidikan tinggi dalam negeri dengan luar negeri.
Pendaftaran program ini akan dibuka sejak bulan Mei hingga Agustus 2021 dan dilaksanakan baik secara luring dan daring. (am/red)