Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

Dampak Pandemi COVID 19 Terhadap Perekonomian Mikro

Ditulis Oleh : Esther Pratiwi Legoh (19 0701 0222)
Mata Kuliah : Penulisan Ilmiah

Akhir 2019 dunia dikejutkan dengan kemunculan COVID 19 (Corona Virus Disease 2019). Bermula dari Wuhan, China hingga berdampak ke seluruh dunia, virus corona nampaknya telah memakan banyak korban jiwa.

Peningkatan kasus konfirmasi positif bertambah setiap harinya, bahkan angka kematian pun masih tetap meningkat. Berbagai cara dilakukan dan diusahakan untuk menghentikan dan memutuskan rantai penularan virus. Namun sampai saat ini kurang lebih telah setahun sejak kasus konfirmasi positif pertama di dunia hingga memasuki Mei 2021, COVID 19 telah menginfeksi kurang lebih 152 juta jiwa dengan kasus yang meninggal sebanyak 3,19 juta jiwa dan sembuh 89,9 juta jiwa. Amerika Serikat sendiri sebagai Negara Adidaya tidak lantas terhindar dari dampak COVID 19. Buktinya sampai saat ini, kasus konfirmasi positif terbanyak ada di AS. Semakin hari, nampaknya setiap orang semakin lengah. Baru-baru ini kita kembali dikejutkan dengan berita dari India, dimana terjadi lonjakan kasus yang tidak main-main hingga banyak korban berjatuhan dan pemerintah kewalahan menanganinya.

Di Indonesia sendiri kasus konfirmasi positif telah mencapai 1,67 juta kasus dengan penambahan kasus perminggu kurang lebih 5.000 jiwa dan kasus yang meninggal telah mencapai kurang lebih 45.000 jiwa. Kasus terbanyak berada di Ibu Kota Indonesia sendiri, yakni DKI Jakarta. Saat ini kelihatannya masyarakat semakin merasa biasa saja. Tidak lagi setakut dulu, sejak COVID 19 tetapkan sebagai pandemi oleh WHO. Tidak sedikit masyarakat yang sudah mengabaikan protokol kesehatan, melupakan langkah preventual yang harusnya diterapkan agar terhindar. Bahkan banyak yang masih mengira ini hanyalah sebuah lelucon dan konspirasi yang dibuat oleh pihak tertentu untuk kepentingan mereka. Tidak sedikit tokoh – tokoh terkenal di Indonesia yang menyatakan bahwa COVID 19 hanyalah sebuah konspirasi, mempengaruhi masyarakat lainnya agar tetap tenang dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Mungkin yang mempercayainya hanyalah mereka yang belum melihat orang terdekatnya diinfeksi virus corona.

Pandemi COVID 19 yang melanda dunia saat ini tidak hanya menjadi tantangan dalam sektor kesehatan saja. Seluruh aktivitas seakan terhenti saat sedang marak – maraknya lonjakan kasus di berbagai belahan dunia. Baik sekolah, perkantoran bahkan sebagian pertokoan turut ditutup dan dirumahkan demi mencegah dan memutus rantai penularan COVID 19. Namun nyatanya dunia tidak bisa terus – terusan berhenti. Apabila terhenti maka sangat jelas bahwa tatanan dunia akan terganggu. Terutama pada sektor perekonomian, dimana yang paling besar merasakan dampak COVID 19 ini ialah para pelaku ekonomi mikro. Ketakutan akan beraktivitas di luar rumah serta keharusan mengisolasi diri di rumah mengakibatkan melemahnya daya beli konsumen dalam hal ini masyarakat umumnya. Ini turut berimbas pada berkurangnya pendapatan para pelaku ekonomi mikro yang saat ini pun sebagian besar gulung tikar. Belum lagi membiayai pemakaian listrik, air dan sebagainya yang tidak dapat dihentikan dan dihindari. Selain itu demi memperkecil biaya kerugian maka terjadilah pemotongan gaji karyawan bahkan pumutusan kontak kerja sehingga angka pengangguran meningkat cukup signifikan. Ini pun secara tidak langsung semakin melemahkan daya beli konsumen. Tidak ada pendapatan maka tidak ada juga pengeluaran sekalipun untuk kebutuhan mendesak. Masyarakat dengan kelas ekonomi rendah juga yang mengandalkan sektor perdagangan kecil – kecilan (UMKM/ Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) hanya berharap akan bantuan dari berbagai pihak akibat hampir tidak adanya pendapatan. Siklus perputaran ekonomi mikro sangat terganggu. Terutama para pedagang baik pedagang barang yang tidak terlalu mendesak seperti pakaian atau peralatan rumah tangga. Bahkan dengan berlomba – lomba menurunkan harga pun tetap masih saja belum bisa memperbaiki atau mengembalikan semuanya ke keadaan semula.

Namun seiring berjalannya waktu dengan berubahnya tatanan dunia, dimana semua orang cenderung beraktivitas di rumah. Ternyata ada beberapa dampak baik yang turut dirasakan sebagian kecil pelaku ekonomi mikro. Berkembangnya inovasi – inovasi seperti belanja online kini telah diterapkan pada UMKM untuk menarik minat konsumen. Tidak sedikit yang menawarkan metode pesan antar agar memudahkan para konsumen leluasa bertransaksi dalam proses jual beli. Yang tentunya dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang tertib untuk menjaga kepercayaan konsumen. Terlebih lagi pada UMKM yang menawarkan berbagai makanan siap saji, dimana saat ini terlihat semakin berkembang akibat tingginya permintaan yang dari masyarakat.

Akan tetapi pemerintah dan berbagai pihak pendukung harus tetap mengusahakan jalan keluar terbaik, demi mengembalikan perputaran ekonomi terutama ekonomi mikro. Indonesia memang belum atau mungkin tidak akan memasuki tahap resesi seperti negara – negara besar lainnya yang mengandalkan sektor informal. Inilah yang menjadi kekuatan di negara kita dimana masih ada sektor pertanian juga perikanan yang dapat diandalkan untuk membantu Indonesia kembali bangkit dan mencegah memburuknya perekenomian negara akibat dampak Pandemi COVID 19. Ini pun membutuhkan kerja sama dari pemerintah maupun para pelaku usaha serta pihak pendukung lainnya.

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Template:COVID-19_pandemic_data

Esther Pratiwi Legoh, Mahasiswi Universitas Nusa Cendana, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Semester IV

Penulis Merupakan Mahasiswi Universitas Nusa Cendana, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Semester IV.

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Heboh Dugaan Penganiayaan Wartawan, Ini Profil Kepala Stasiun PSDKP Tahuna: Martin...

Sangihe

Ferdy Sondakh Imbau Kader PDI-P Sangihe Bersabar

Sangihe

Rokok Ilegal hingga Dugaan Penganiayaan Wartawan, Kepala PSDKP Tahuna Terjerat Kontroversi

Sangihe

Dari Manado ke Panggung BPU Sangihe, Sanggar Teater Kavirsigers Bakal Sajikan...

Sangihe

Ferdy Sondakh Tegaskan Penentuan Ketua DPC PDI-P Hak Prerogatif Ibu Ketum

Sangihe

Terkini