Penyuntikan Vaksin AstraZeneca di Sangihe Diminta Dihentikan, Begini Penyebabnya

Sangihe, Lintasutara.com – Penyuntikan vaksin untuk memustus mata rantai penyebaran Covid- 19 jenis AstraZeneca di Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada pelaksaan tahap kedua dengan sasaran pelayan publik diminta dikaji lagi atau dihentikan.

Akibat timbulnya kasus efek simpang pasca imunisasi, beberapa penerima vaksin mengalami demam, nyeri badan, lemas, munta bahkan ada yang pingsan dan harus rawat inap baik di Rumah Sakit (RS) maupun Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

“Mengingat banyaknya kasus terjadi pasca imunisasi dengan vaksin jenis AstraZeneca ini, sehingga kami mendorong instansi teknis (Dinkes) untuk mengkaji atau memberhentikan penggunaan vaksin berasal dari Eropa ini,” ujar Darwis Saselah dari Lembaga Pemantau Penyelenggara Neraga Republik Indonesia (LPPN- RI).

Tidak hanya itu, Saselah meminta Dinas Kesehatan Daerah (Dinkes) Sangihe agar secepatnya mendata para penerima vaksin yang mengalami gangguan kesehatan pasca vaksinasi.

“Dinkes sebagai instasi teknis harus bergerak cepat menghimpun data dari masing- masing lokasi (Faskes) seberapa banyak yang mengalami reaksi negatif sehingga dari data tersebut bisa menjadi bahan evaluasi dan acuan untuk menghentikan vaksinasi dari jenis AstraZeneca,” tegas Saselah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Daerah Sangihe, Joppy Thungari menanggapi desakan penghentian vaksinasi jenis AstraZeneca di Sangihe. Menurutnya saat ini tim sedang menghimpun data untuk mengklasifikasi efek ringan dan berat setelah kami konsultasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi.

“Untuk menghentikan vaksinasi jenis AstraZeneca saat ini kewenangannya ada di Dinkes Provinsi Sulut bukan di kabupaten, saat ini kami melakukan konsultasi dengan menyampaikan data dan fakta lapangan akibat vaksin AstraZeneca dan menunggu keputusan dari Dinkes Sulut,” jelasnya.

Sebelumya, Informasi yang dihimpun Lintasutara.com, dari beberapa lokasi vaksinasi kurang lebih ada 11 orang yang mengalami efek samping bahkan ada yang harus dirawat inap di Rumah Sakit dan Puskemas dengan keluhan dan gejala mulai dari demam, lemas, muntah bahkan ada yang pingsan setelah disuntik vaksin yang telah mendapat izin dari BPOM ini.

(Ts)

Bagikan:

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini