2 Jam Hujan, Kompleks Pirgot Kembali Jadi ‘Kolam’

Sangihe, Lintasutara.com – Hujan deras kembali melanda Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kamis (11/07/2024).

Stasion Meteorologi Klas III Naha – Tahuna, lewat Observer Ernie Matinja menyebutkan, hujan yang terjadi sejak pagi seyogianya memiliki intensitas sedang.

“Namun memang, terus terjadi dalam durasi kurang lebih tiga jam. Tadi hujan mulai sekira lebih pukul 08.00 Wita hingga 11.00 Wita, dan menurut prakiraan cuaca masih berpotensi turun hujan,” singkatnya.

Hujan dengan durasi cukup lama tersebut, kembali berimbas di kompleks Pirgot kelurahan Apengsembeka. Dalam pantauan, air mulai menggenang hinggu lutut orang dewasa.

Apeles, warga setempat menyebutkan air mulai naik sekitar pukul 09.00 Wita dan belum surut hingga berita ini terbit, pukul 11.30 Wita.

“Tempat kami memang jadi langganan, sering terendam jika hujan dalam waktu yang lama seperti ini. Kami juga sebenarnya berharap ada solusi agar kondisi seperti ini tidak selalu terjadi” sebutnya.

Sementara itu, Lurah Apengsembeka Edward Mangentibe ketika dihubungi Lintasutara.com via telepon membenarkan jika wilayah tersebut memang menjadi langganan banjir.

“Memang di lokasi tersebut hingga wilayah RT 09 rawan terjadi banjir ketika hujan, apalagi jika berpapasan air pasang,” sebut Mangentibe.

Menurutnya, permasalahan ini sudah sering ia sampaikan saat musrembang, karna lumayan mempengaruhi aktivitas masyarakat.

“Ada beberapa solusi yang memang sering saya sampaikan, salah satunya mengaktifkan kembali pompa air di RT 06, tepatnya wilayah Mangampang,” sebutnya.

Menurut Mangentibe, ketika pompa air bisa kembali aktif maka debit banjir bisa sedikit berkurang.

“Memang tidak sampai menhindarkan masyarakat dari banjir, tetapi setidaknya debit airnya bisa berkurang dari yang terjadi saat ini,” jelasnya.

Kemudian lanjutnya, solusi lain yakni pengerukan muara di perbatasan kelurahan Bungalawang dan Apengsembeka yang alurnya hingga ke pantai.

“Di bagian pantai, muara tersebut sudah terjadi pendangkalan sehingga harus dikeruk dengan alat berat. Kalau hanya tenaga manusia kami lihat tidak akan mampu,” lanjutnya.

Hal ini menurut Mangentibe menjadi harapan yang selalu ia dan masyarakat sampaikan, agar mendapat perhatian pemerintah.

“Memang pastinya ada yang lebih pemerintah prioritaskan dalam pembangunan, tapi kami di Apengsembeka berharap bisa ada solusi untuk masyarakat ketika hujan, karna memang tidak mampu jika menggunakan anggaran kelurahan,” kuncinya.

(Gerald)

Bagikan:

Artikel terkait

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Dilema Data Stunting di Sangihe: Antara Fakta Lapangan dan Validitas Angka

Suara Sangihe

Terkini