Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

Empat Pujangga Cilik Menuju Grand Final GBS 2020

Sangihe, LintasUtara.com – Agenda Gebyar Bahasa dan Sastra (GBS) 2020, terus bergulir menuju malam puncak Grand Final pada 28 Oktober 2020.

Pada cabang cipta puisi tingkat SMP, dari kurang lebih 29 peserta, akhirnya terjaring empat karya terbaik dari para pujangga cilik se-Sangihe yang akan melenggang ke grand final.

Keempat pujangga cilik tersebut adalah Kobar Asa Juang Pontolondo dari SMP N 4 Tahuna, Efraim Simbri Lahengko dari SMP N 2 Manganitu, Marsela Sawotong dari SMP N 4 Satap Tabukan Selatan Tengah, dan Endrita Cinta Sagilateng dari SMP N 2 Tamako.

Dihubungi awak media ini, Fajar Gultom selaku ketua tim juri GBS 2020 cabang lomba cipta dan baca puisi menyebutkan, hasil ini merupakan pendalaman dari beberapa unsur penilaian, antara lain pemilihan tema dan kesesuaian isi puisi dengan tema yang dipilih, kedalaman dan eksplorasi dalam menggali tema, originalitas karya, pendiksian dan gaya berbahasa, serta inovasi yakni kesegaran ekspresi dan perspektif karya.

“Tanpa kita sadari, ternyata perkembangan menulis anak-anak yang notabene masih SMP ini, cukup signifikan. Dari persoalan diksi, pemilihan kata, bahkan persoalan idiom, dan simbol-simbol lain, nyatanya mereka sudah mampu memunculkannya dengan sangat baik, sekali lagi, mengingat mereka masih SMP,” ujar Gultom.

Dirinya menilai, hasil yang ada menunjukan bahwa para peserta kelihatan sudah memahami kaidah dasar penulisan karya, yang kemungkinan dihasilkan dari membaca karya-karya puisi.

Meskipun demikian lanjut dia, kritik karya tentu akan tetap muncul dari tiap karya yang lahir.

Terkait karya-karya yang dinilai, diakuinya ada beberapa karya yang mungkin kurang mendapat pendampingan dari guru, sehingga ada yang masih salah paham, dan ada juga yang sedikit meleset dari tema yang ditentukan.

“Dan untuk 4 karya nominator, kami akan tes lagi dengan pelaksanaan wawancara pada hari jumat (23/10/2020) besok, untuk meyakinkan kami bahwa karya dari ke-4 peserta, merupakan karya original, dalam artian tidak ada campur tangan penulisan secara langsung dari orang tua dan pendamping,” sentil abang brewok, sapaan akrab Gultom.

Bahkan, disebutkannya bahwa pada Grand Final GBS 2020 tanggal 28 Oktober nanti, tim juri akan meminta agar para nominator tingkat SMP bisa pentas bersama nominator baca puisi tingkat SD.

“Jadi, meski penilaiannya sudah ada, kami ingin melihat bagaimana anak-anak ini bisa mengapresiasi karya mereka dengan membacanya secara langsung. Tidak menutup kemungkinan, mereka juga merupakan pembaca puisi yang keren,” kunci juri bertampang sangar namun ber-senyum manis ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Kepulauan Sangihe Johanis Pilat turut mengapresiasi para siswa-siswi yang sudah menunjukan kecintaannya pada dunia sastra.

Menurut Pilat, GBS sebagai pemantik sudah mampu ‘merangsang’ potensi anak-anak, dalam mencintai sastra, pun mengekspresikan kecintaan akan bangsa, melalui tema ‘Laut adalah rumahku, pulau-pulau kekuatanku, Pancasila Isi hatiku dan NKRI Tumpah darahku’.

“Yang pertama, hal ini merupakan bentuk pengakuan jati diri dan tanggung jawab moral kebangsaan. Kemudian, kerinduan kami untuk mengembangkan dan mengembalikan nilai kesusatraan Sangihe yang notabene punya nama besar, ternyata mendapatkan apresiasi dari sebegitu banyak talenta-talenta muda. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua peserta,” ujar Kadis J.E Pilat lagi.

Dirinyapun berharap, agar ajang seperti ini akan terus dihidupkan, dan mendorong anak-anak serta orang tua, untuk lebih mengembangkan diri dan potensi para pujangga cilik ini.

“Wawasan kebangsaan dan kecintaan akan kekayaan alam Indonesia sebenarnya merupakan wilayah kognitif anak-anak dalam perkembangannya. Untuk itu, semua pihak, termasuk kami sebagai pemerintah harus selalu hadir dalam komitmen yang selalu ditegaskan Bupati, untuk menyokong potensi anak-anak pun kaum muda,” Kunci dia.

(Gr)

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Heboh Dugaan Penganiayaan Wartawan, Ini Profil Kepala Stasiun PSDKP Tahuna: Martin...

Sangihe

Rokok Ilegal hingga Dugaan Penganiayaan Wartawan, Kepala PSDKP Tahuna Terjerat Kontroversi

Sangihe

Ferdy Sondakh Imbau Kader PDI-P Sangihe Bersabar

Sangihe

Dari Manado ke Panggung BPU Sangihe, Sanggar Teater Kavirsigers Bakal Sajikan...

Sangihe

Ferdy Sondakh Tegaskan Penentuan Ketua DPC PDI-P Hak Prerogatif Ibu Ketum

Sangihe

Terkini