Sitaro, Lintasutara.com – Ratusan warga yang berada bermukim di pulau Ruang berhasil dievakuasi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Theo Umbas mengungkapkan, evakuasi warga di dua kampung tersebut berlangsung baik secara mandiri oleh warga maupun dengan bantuan oleh pemerintah daerah dengan menggunakan transportasi kapal Feri KMP. Lohoraung.
“Tadi malam telah di lakukan penjemputan terakhir dengan menggunakan kapal Feri KMP. Lohoraung dan data yang terlapor itu ada 159 Kepala Keluarga (KK) dengan total 495 jiwa untuk di dua kampung,” jelasnya.
“Untuk Kampung Laingpatehi 73 Kepala Keluarga, 247 jiwa yang mana jumlah laki-laki sebanyak 158 jiwa dan jumlah perempuan 89 jiwa. Kemudian untuk Pumpente ada 86 Kepala Keluarga, dengan rincian 248 jiwa yang mana laki-laki ada sebanyak 166 jiwa dan perempuan 82 jiwa,” lanjutnya.

Sementara itu, terkait dengan data yang disampaikan kemarin mengenai jumlah warga di dua kampung yang berjumlah 826 jiwa, itu merupakan data dari keseluruhan warga yang tercatat di pemerintahan kampung setempat.
Menurutnya ini merupakan data awal yang perlu di tindak lanjuti dan memang belum sepenuhnya dapat di konfirmasi kebenarannya.
“Berdasarkan hasil pertemuan kemarin itu, data yang masuk tetap kami catat. Hal ini karena situasi darurat dan memang belum terkonfirmasi secara akurat apakah 828 warga itu semuanya menetap di dua kampung tersebut. Akan tetapi semuanya kami catat dan itu menjadi dasar kami untuk bergerak,” ungkapnya.
Sedangkan untuk lokasi pengungsian lanjut Umbas, berada di SMP Negeri I Tagulandang. Menurutnya dengan jumlah warga pengungsi saat ini lokasi tersebut sudah mampu menampung sejumlah besar warga pengungsian.
“Memang hasil kesepakatan tadi pagi lokasinya berada di SMP Negeri I Tagulandang dan sebagian besar pengungsi sudah di sana. Meski demikian kami tetap menyediakan dua lokasi alternatif semisalnya lokasi saat ini tidak mencukupi,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kebutuhan pengungsi baik makanan maupun perlengkapan tidur dan mandi pun perlengkapan balita telah disiapkan oleh BPBD Sitaro. Selain itu, bagi warga lanjut usia (Lansia) maupun balita juga tetap di perhatikan kesehatan.
“Penjabat Bupati Sitaro sudah mewanti-wanti agar kebutuhan warga pengungsi harus terpenuhi dan kami sedari pulau Siau sudah mempersiapkan peralatan darurat seperti tikar, selimut, masker dan untuk kebutuhan makanan juga tetap kami penuhi, dengan dapur umum berada di rumah dinas camat Tagulandang,” ujarnya.
“Selain itu kesehatan bagi masyarakat lanjut usia dan balita juga tetap di perhatikan hal ini sebagai mana arah dari Pj. Bupati sehingga kami berkoordinasi dengan tenaga kesehatan setempat dan merekat siap melayani jika di butuhkan,” tandasnya.
Berdasarkan pemantauan sejumlah warga pengungsi selain menetap di SMP Negeri I Tagulandang, mereka juga menumpang di rumah kerabat masing-masing yang berada dekat dengan lokasi pengungsian. Sementara untuk status gunung Ruang hingga tadi masih berstatus Siaga dan untuk material abu vulkanik masih di rasakan di hampir semua lokasi di Pulau Tagulandang.
(Bonny)