Sangihe, Lintasutara.com – Sejumlah warga jemaat Sion Sawang Jauh mendatangi kantor Sinode GMIST menemui Majelis Pekerja Sinode (MPS), Selasa (26/03/2024).
Dalam pantauan, kedatangan warga jemaat Sion Sawang Jauh disambut MPS GMIST untuk melakukan dialog bersama di ruang rapat kantor Sinode GMIST.
Kedatangan kurang lebih 40 warga jemaat, rupanya untuk meminta pembatalan SK mutasi pendeta pelayanan di GMIST Sion Sawang Jauh yang mendapatkan penempatan di wilayah Siau.
Kepada Lintasutara, Billy Mangalede selaku perwakilan warga menyebutkan hal ini merupakan respons dari warga jemaat usai mengetahui keberadaan SK.
“Kemarin kami warga jemaat sempat pertemuan dengan Majelis Pekerja Jemaat (MPJ) terkait hal ini dan merekomendasikan SK Mutasi Pendeta Masronly. H. Makainas agar bisa dibatalkan,” sebut Billy usai dialog bersama MPS.
Permohonan tersebut menurut dia karna warga jemaat hingga saat ini masih membutuhkan kehadiran Pendeta Makainas dalam pembangunan SDM kau muda, pun pembangunan Gereja yang tengah berlangsung di Sion Sawang Jauh.
Baca Juga : Dari Raker Pelka Bapak Sinode GMIST, Peserta Gaungkan Tolong- Menolong GMIST ‘Pilih’ GMIST
“Saat ini Pak Pendeta masih sangat kami butuhkan baik oleh warga Jemaat, baik pemuda yang saat ini mulai terbangun semangat inovasinya maupun keseluruhan kami yang sedang dalam masa pembangunan Gereja,” terangnya.
Memang lanjutnya, sebelum SK keluar ada permohonan dari Pendeta Masronly. H. Makainas ke MPS terkait mutasi, mengingat kondisi orang tua.
“Tapi ketika SK Mutasi keluar, respon masyarakat langsung meminta Pendeta untuk bertahan, minimal sampai pembangunan selesai,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua MPS GMIST Pdt. Welman Boba menyebutkan jika keberatan – keberatan serupa, sejatinya hal yang wajar setiap kali ada mutasi.
Namun, menurut dia tiap jemaat harus belajar jika mutasi merupakan hak Sinode lewat mandat oleh jemaat.
Terkait mutasi terhadap Pendeta terang Boba, ada yang berlaku lima tahun sekali, tapi ada juga yang bersifat insidentil, tergantung kebutuhan, keluhan, atau juga persoalan.
Khusus untuk mutasi dari Pendeta Masronly. H. Makainas yang saat ini menjadi topik jemaat GMIST Sion Sawang Jauh, menurut Boba, MPS tidak bisa mengatur tanpa ada permohonan dari yang bersangkutan.
Tonton Video : Pelatihan Digital Bertaraf Internasional Pertama di Wilayah Terluar Indonesia
“Pendeta Makainas tadi mengatakan ia loyal terhadap keputusan Sinode, mau Sinode atur dimanapun,” sebut Boba.
Jadi, menurut Boba pada dasarnya tidak melawan SK. Namun, permasalahan kemudian adalah permintaan jemaat yang meminta agar Pdt. Makainas tetap bertahan.
“Dia tetap ikut (SK, red) tapi kemudian ada pertimbangan juga tentang permohonan jemaat,” terangnya.
Saat ini lanjutnya, MPS sendiri belum bisa mengambil keputusan persoal pindah atau bertahannya Pdt. Makainas untuk melayani jemaat Sion Sawang Jauh.
Ia mengatakan akan melakukan rapat dan melakukan kajian terlebih dahulu terhadap hal ini di Internal MPS.
“Keputusan nanti ada pada kita. Lanjut atau batal itu nanti kita yang akan memutuskan. Jadi, belum tau akan lanjut atau batal, yang pasti kita akan mengkaji itu,” pungkas Pdt. Welman Boba.