Sangihe, Lintasutara.com – Sekian tahun berkutat dengan genset dan pembangkit listrik tenaga solar (PLTS) dengan keterbatasan dayanya, Masyarakat pulau Kawaluso pada akhirnya bisa menikmati layanan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana meresmikan secara simbolis penyalaan lampu, dalam agenda yang digelar PT PLN UP3 Tahuna, baik di ruang mesin, maupun dirumah salah satu warga, Senin (12/10/2020).
Hal inipun diapresiasi masyarakat Kawaluso, karna masuknya kembali listrik PLN lewat PLTD, dinilai bakal menopang perkembangan masyarakat setempat, yang notabene mayoritasnya berprofesi sebagai nelayan.
“Kendala terbesar kami disini, adalah bagaimana mempertahankan kualitas ikan hasil tangkapan, karna selama ini masyarakat belum bisa memiliki kulkas.
Paling-paling, alat elektronik yang bisa dimanfaatkan masyarakat, adalah TV, karna tidak butuh daya yang besar,” ungkap Harry Totaeng (48) salah satu masyarakat Kawaluso yang bisa diwawancarai Lintasutara.com.
Diharapkannya, dengan daya listrik yang lebih statis ini, masyarakat bisa memanfaat kulkas untuk membuat es batu.
“Dengan demikian, baik itu untuk kebutuhan dirumah, maupun ketika akan diperdagangkan, kami tidak perlu kuatir ikannya cepat rusak,” singkat dia, mengakhiri wawancara.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Tahuna Mulke Gal Tumanken menjelaskan, persiapan PT PLN untuk masyarakat Kawaluso sejatinya sudah dimulai sedari tahun 2018 lalu, dengan pembangunan jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah.
“Jadi, dengan menyalanya listrik PLN di Kawaluso, kami mengharapkan apa yang kita sudah siapkan dapat dioptimalkan oleh masyarakat yang sudah menjadi pelanggan PLN,” ungkap Tumanken
Memang, menurut dia waktu operasionalnya untuk saat ini masih dimaksimalkan hingga 6 jam sehari. Namun, tentu nantinya waktu operasional akan meningkat secara bertahap, mulai 12 jam, bahkan ke 24 jam.
“Untuk mencapai waktu operasional maksimal tersebut, sebelumnya akan kami dahului dengan pemasangan listrik di seluruh wilayah Sangihe. Dengan bertambahnya jumlah pelanggan, maka peningkatan jam operasional bisa segera direalisasikan,” ujar Tumanken.
Di lain pihak, Montekarlo Mangero menjelaskan jika secara teknis pada saat ini sudah ada sekira 150 pelanggan yang mendaftarkan diri, dari total 217 Kepala Keluarga (KK) di Kawaluso, untuk program listrik prabayar ini.
“Dan untuk rumah yang sudah bisa dinyalakan (lampu, red) yakni sejumlah 37 KK. Sisanya, tinggal menunggu biaya administrasi pasang baru dan SLO. Namun, baik instalasi maupun SR seyogianya sudah dipasangkan,” jelas Mangero, sembari berharap semua KK berkehendak untuk menjadi pelanggan PT. PLN, lewat program listrik prabayar yang baru saja diresmikan.
Sejarah baru inipun mengundang apresiasi Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana. Sebagai Kapita Tampungang Lawo (Pimpinan Sangihe, red) dirinya berharap ada terobosan baru dari salah satu pulau yang berbatasan dengan negara tetangga Philipina ini.
Kiranya dengan kehadiran PLTD ini, ada banyak perkembangan signifikan yang bisa dialami masyarakat Kawaluso, mengingat listrik hari ini kian menjadi kebutuhan mendasar masyarakat. Dan yang lebih penting lagi, kami berharap dari hal itu, yakni taraf hidup masyarakat dapat lebih meningkat, dengan peluang-peluang yang ada pada masyarakat disini,” kuncinya.
(Gr)