Manado, Lintasutara.com – Seorang oknum anggota TNI AD diduga melakukan upaya pemerasan terhadap salah satu pengusaha di kota Manado.
Oknum TNI AD berinisial Sertu AT mengaku sebagai anggota intel Polda Sulut saat melancarkan aksinya.
Vokla, pengusaha korban pemerasan saat dijumpai sejumlah wartawan, Minggu (25/02/2024), menyampaikan bahwa awalnya oknum TNI AD itu meminta bertemu dengannya. Dalam pertemuan, dirinya sempat dimintai uang sejumlah Rp 12.000.000 (Dua Belas Juta Rupiah).
“Awalnya saya di telpon oleh oknum tersebut untuk minta ketemuan. Dalam pembicaraan saat pertemuan oknum tersebut meminta uang dengan nominal 12 juta rupiah” ujar Vokla.
Baca : https://lintasutara.com/2024/02/26/oknum-tni-ad-bantah-lakukan-unsur-pemerasan-at-begini-kornologis-sebenarnya/
Vokla melanjutkan, dirinya mendapatkan intimidasi yakni kalau tidak memberikan uang dengan jumlah tersebut, ada usahanya yang akan diviralkan, padahal usahanya yang dimaksud oknum itu sudah tidak jalan selama sebulan.
“Saya diintimidasi dengan pemberitaan yang akan diviralkan di media elektronik dan via Tiktok kalau tidak (uang) diberikan. Padahal saya sudah beretikat untuk memberikan uang oprasional sebesar satu juta rupiah, tapi oknum tersebut tidak mau, katanya harus 12 juta rupiah,” bebernya.
Vokla berharap kejadian yang menimpanya ini mendapatkan perhatian serius dari pihak Pomdam XIII Merdeka.
“Saya harap kejadian ini tidak terjadi lagi, karena sangat memalukan institusi TNI AD yang sudah terbukti kinerjanya. TNI Kuat Bersama Rakyat,” pungkasnya.
Diketahui, karena permintaan oknum tersebut tidak diindahkan, berita yang tendensius terhadap pengusaha tersebut sudah beredar luas.
(Red)