
Harus disebutkan lebih awal, kehadiran Irjen Pol. (Purn.) Dr. Ronny Frangky Sompie, S.H., M.H. dalam line up Caleg Partai Golkar untuk DPR RI sangat berpengaruh pada tingkat preferensi politik publik terhadap kubu Beringin pada Pemilu 2024.
Hal tersebut mengacu pada beberapa hasil survei termutakhir yang menempatkan aspek ketokohan masih bertengger pada porsi terbesar tingkat keterpilihan seorang Caleg dibanding Nama Parpol, ideologi Parpol, dan program kerja Parpol.
Dengan rekam jejak karier yang cemerlang baik sebagai tokoh Polri, mantan Kapolda Bali dan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny Sompie tak pelak menjadi faktor yang memberi pengaruh signifikan pada akumulasi raihan suara Golkar nanti.
Hal terpenting lainnya yang tak boleh diabai dalam perkembangan politik modern yaitu adanya paradigma shift (pergeseran cara pikir) di mana parpol lebih mementingkan kemenangan, maka figur Ronny Sompie bagi Golkar dapat dipandang sebagai mesin yang bisa mengkonversi popularitas dan reputasinya menjadi suara.
Lepas dari itu, dibanding Caleg DPR RI lainya, Jenderal Sompie disebut para pengamat, berhasil mengembangkan strategi elektoral dengan bacaan yang cermat terhadap latar belakang pemilih.
“Sompie menurut saya tak saja caleg DPR RI yang paling rajin blusukan, tapi ia berhasil melakukan bacaan terhadap isu-isu strategis di setiap lingkungan masyarakat yang ia kunjungi yang kemudian dikemasnya menjadi target dalam program kerja politiknya,” ungkap budayawan dan pengamat politik Iverdixon Tinungki.
Disebutkan Iverdixon, dalam proses politik riil pada dasarnya pemilih akan memilih para pemimpin yang mereka pandang terbaik. Mereka ingin melahirkan pemimpin yang memungkinkan adanya proses pembuatan dan implementasi keputusan-keputusan politik yang lebih menguntungkan para pemilih.
Ia juga mengatakan, kans Ronny Sompie ke kursi DPR RI sangat besar, karena ia cukup piawai menghidupkan kembali sentimen pemilih Golkar tradisional di berbagai daerah di Sulawesi Utara yang sepanjang ini nampak terabaikan.
“Kalau merujuk pada model kampanye yang dilakukan para Caleg DPR RI, Ronny Sompie relatif berhasil menguasai semua platform media sosial dengan cara yang sangat khas dia. Kalau caleg lain lebih fokus menjual janji dan program kerja, Sompie justru bicara persoalan-persoalan keseharian masyarakat pemilih disertai treatment solutif. Itu strategi citra yang sangat membumi,” kata Iverdixon.
Politics is Local
Dengan mengusung gagasan “politics is local”, begitulah setidaknya Jenderal Ronny Sompie melakukan pendekatan pada pendukung dan pemilih di setiap wilayah teritorial kultural.
Di Bolmong Raya sebagai misal, ia bicara tentang kebangkitan kultur pertanian negeri para Bogani ini untuk kembali menjadi lumbung pangan Sulawesi Utara.
Bagi Sompie, Pemilu tak sekadar peristiwa demokrasi yang biasa, tapi ruang strategis yang memungkinkan munculnya ”developmental leaders”, pemimpin-pemimpin kreatif-inovatif, untuk melakukan terobosan-terobosan bagi percepatan pembangunan daerahnya.
Itu sebabnya saat menyambangi desa pertanian di kawasan Dumoga pada pekan kedua Juni 2023, ia langsung menaruh memperhatikan besar pada nasib petani. Ia tak segan-segan membantu dan menolong beragam persoalan para petani. Serta memasukkan keluhan-keluhan mereka dalam program kerja legislasinya.
Persoalan-persoalan pertanian, pertanahan, perikanan, pariwisata, hukum, seni dan Budaya, kuliner, HAM, tenaga kerja, lapangan kerja baru, di antaranya menjadi isu-isu penting yang mendapat perhatiannya dalam beragam kesempatan silahturahmi dengan masyarakat baik di Bolmong, Minahasa, dan Sangihe-Talaud.
Mendengar aspirasi dan suara masyarakat itu bagi Ronny Sompie, tak sekadar sebagai isu politik yang seksi, namun sebagai suatu fakta riil yang harus diperjuangkan oleh Golkar, sebagaimana Golkar sepanjang ini menjadi satu-satunya partai yang punya konsen tegas dalam membangun kesejahteraan rakyat.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua masyarakat Sulawesi Utara yang selama ini tetap menjaga konsistensi daerahnya sebagai negeri lumbung pangan, lumbung ikan, kelumbung seni budaya, lumbung keberagaman. Bagi saya, aspirasi masyarakat adalah suatu kehormatan yang dipundakan kepada saya yang harus dan wajib diperjuangkan,” ungkap Sompie.