Tagulandang, Lintasutara.com – Menjaga harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama di bangsa yang dikarunia multi agama ini, menjadi tanggung jawab setiap individu yang hidup dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Saling menghormati dan menghargai sesama pemeluk agama menjadi kunci kerukunan kita di Indonesia terlebih kita di Provinsi Sulawesi Utara yang kenal menjadi provinsi pelopor toleransi.
Salah satu Tokoh Sulawesi Utara yang seakan tak pernah lelah menggaungkan pesan perdamaian dan kerukunan antara umat beragama adalah Abid Takalamingan.
Tokoh yang terkenal akan keberpihakanya bagi masyarakat kecil ini, menjadikan toleransi sebagai ‘nafas’ menjalani hari ditengah kemajemukan.
Terbaru, dalam dialog bersama Pelka Bapak Sinode GMIST di Jemaat Torsina Mulengen Tagulandang, Kabupaten Sitaro, pria yang menyebut dirinya sebagai anak pulau dan anak laut ini, mengajak seluruh pengurus dan anggota Pelka Bapak menjadi agen moderasi beragama sebagai jalan tengah secara aplikatif dalam wujud toleransi.
“Menjadi tugas saya dan kita semua (Pelka Bapak Sinode GMIST) mengaplikasikan sikap toleransi sebagai upaya menjaga kerukunan antar umat beragama dan penerimaan akan perbedaan menjadi kekuatan bagi kita,” tutur Calon DPD 2024 dari Sulut ini bersemangat.
“Tak kalah penting bagaimana kita tetap menjaga silaturahmi antar pemeluk agama dalam menjaga kerukunan,” kunci Tokoh pruralisme ini.
Ajakan ini pun disambut atusias oleh seluruh peserta Rapat Kerja (Raker) Tahunan Pelka Bapak Sinode GMIST sebagai bentuk tanggungjawab diwujudkan dalam tatanan kehidupan gereja dan berbangsa.
(Ts)