Sangihe, Lintasutara.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali menyelenggarakan Rapat Paripurna Istimewa HUT Daerah Kepulauan Sangihe ke- 598 Tahun, di Ruang Sidang DPRD Sangihe, Selasa (31/01/20230.
Rapat Paripurna tersebut menjadi istimewa dengan kehadiran Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dan Ketua DPRD Sulut dr. Fransiscus Andy Silangen, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dan Wakil Bupati Sitaro John Palandung, tentu juga kehadiran Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr. Rinny Tamuntuan.

Memimpin langsung Rapat Paripurna Istimewa HUT Daerah Kepulauan Sangihe ke- 598, ketua DPRD Sangihe Josephus Kakondo momentum HUT Daerah merupakan momentum untuk kembali mengingat eksistensi juang para pendahulu yang telah memberikan kontribusi sedemikian penting mewujudkan kemakmuran rakyat.
“Ini harus jadi refleksi terhadap apa yang telah dan akan dilakukan demi peningkatan kesejahteraan Nusa Utara, Sulut bahkan NKRI agar menjadi inspirasi dan motivasi untuk berkarya dan berprestasi demi meraih cita – cita dan harapan masa depan yang lebih baik,” sebut Kakondo.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr. Rinny Tamuntuan dalam sambutan perdananya pada helatan ini menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak, baik Pemprov Sulut, Forkopimda, bahkan Legislatif Sangihe bersama masyarakat yang membuat Sangihe terus berbenah dalam pembangunan daerah.
Secara spesifik, dirinya mengapresiasi DPRD Sangihe baik Pimpinan maupun anggota fraksi serta komisi pun alat kelengkapan atas kerja sama yang sudah terbangun sedemikian baik.

“Lembaga legislative DPRD Sangihe memiliki peran yang sangat penting,” sebut pemimpin perempuan pertama Sangihe ini.
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw sendiri dalam sambutannya mengingatkan jika usia 598 sejatinya bukan lagi umur yang muda. Menurut dia, pada usia ini Sangihe memiliki rekam jejak yang luar biasa, terbukti dimana bumi Tampungang Lawo telah menghasilkan insane-insan Nusantara yang kiprahnya diperhitungkan.

“Sudah sepantasnya kalau kita berbangga bahwa kita punya flashback, punya sejarah yang luar biasa. Banyak bangsa-bangsa di dunia ini yang sampai sekarang masih mencari jati diri pun mencari rekam jejak nenek moyangnya,” sebut Kandouw.
(Advetorial)