Lintasutara.com – Dua mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima), Ichiko Wenas dan Fabian Salettia, menorehkan nama Unima di kejuaraan debat tingkat dunia.
Keduanya terpilih sebagai perwakilan Universitas asal Indonesia dalam ajang World University Debating Championship (WUDC) 2022 atau Kejuaraan Debat antara Universitas tingkat dunia, yang berpusat di University of Belgrade, Serbia, dan pelaksanaan debat secara daring.
Keikutsertaan dalam turnamen debat paling bergengsi dan terpopuler di kalangan Universitas di seluruh dunia ini adalah kali pertama bagi mahasiswa Unima.
Dalam turnamen ini, Ichiko dan Fabian bersaing dengan mahasiswa dari kampus ternama, seperti Harvard University, Standford University, Cambridge Univesity, Oxford University dan kampus-kampus top dunia lainnya.
Dihubungi Lintasutara.com, Jumat (22/7/2022), Ichiko Wenas mengatakan kejuaraan debat tingkat dunia ini menjadi kesempatan prestisius bagi dia dan tandem debatnya, Fabian.
Sebab, mereka dengan susah payah bisa lolos seleksi ke WUDC 2022 dan layak untuk mewakili Unima, juga sebagai salah satu wakil Indonesia.
“Seleksinya meninjau break dari institusi, sedangkan ini tingkat dunia berarti ini kesempatan untuk menimba experience (pengalaman) di kompetisi internasional lagi,” kata Ichiko.
Partner debat Ichiko, Fabian Salettia mengatakan dia tidak menyangka bisa lolos ke WUDC tahun 2022.
Selama ini, Fabian belajar debat bahasa Inggris dan mengasah public speaking hanya untuk mengisi waktu luang, tapi sekarang malah berhasil masuk kejuaraan internasional.
“Kami hanya mengisi waktu luang dan mengasah public speaking. Sekarang aktivitas ini malah membawa kami ke kancah dunia dan menyaksikan bahkan bertanding langsung dengan debaters top dari berbagai negara,” kata Fabian.
Fabian mengakui, kompetisi yang ia lakoni bersama Ichiko tidaklah mudah.
“Sejauh ini kompetisi memang sangat sengit, tapi kami sangat enjoy dengan proses dan momen yang ada. Tentunya selesai dari sini akan ada banyak kenangan dan pelajaran besar yang bisa kami berdua bawa untuk bekal ke depan,” jelas mantan President Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) English Debating Society (EDS) Unima ini.

Sementara itu, coach tim debat Unima sekaligus principal EDS Unima Jenerio Mokalu mengungkapkan bangga dengan prestasi dua anggota EDS Unima tersebut.
“Hal ini merupakan sejarah yang luar biasa karena untuk pertama kalinya EDS Unima dapat mewakili Unima di kejuaraan debat internasional paling prestisius yakni WUDC 2022,” ujar Rio, demikian ia akrab disapa.
Rio membeberkan persiapan mengikuti kejuaraan debat tingkat dunia ini memakan waktu satu tahun dengan fokus pada teknik, wawasan dan strategi debat.
Lanjut Rio, sejauh ini tim debat Unima telah melakoni ronde ke 6 dalam Preliminary Round WUDC 2022.
“Di awal ronde debat, ada beberapa penyesuaian strategi yang dilakukan melalui constructive feedback dari para juri,” papar alumnus Unima ini.
Ditanya terkait performa Ichiko dan fabian dalam kejuaraan ini, Rio mengatakan pertarungan di sirkuit dunia sangat menantang bagi tim Unima sebagai pendatang baru. Namun sejauh ini, dia menilai performa keduanya masih konsisten.
“Performa keduanya masih konsisten dan kompetitif khususnya pada aspek engagement kepada tim-tim lawan serta eksekusi casebuilding pada ronde-ronde yang telah dilewati,” tandasnya.
WUDC, Kejuaraan Debat Tingkat Dunia
World University Debating Championship (WUDC) atau Kejuaraan Debat antar-Universitas Tingkat Dunia adalah turnamen debat yang dilaksanakan setiap tahun.
Format debat menggunakan British Parliamentary Style (BPs) atau gaya berdebat ala parlemen Inggris.
Satu tim debat terdiri dari dua orang dan pada setiap ronde mempertemukan sekaligus 4 tim.
Keempat tim tersebut mendapatkan peran masing-masing, baik sebagai pihak Pemerintah atau Oposisi.
Selanjutnya, setiap tim akan mendapatkan mosi lalu memperdebatkan mosi tersebut berdasarkan posisinya masing-masing.
Perfoma setiap tim selama debat akan dinilai oleh Adjudicator (juri) yang sekaligus memutuskan peringkat tim di setiap ronde.
Format debat ini sangat populer di Indonesia dan digunakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam menyelenggarakan National University Debating Championship (NUDC) atau Kejuaraan Debat antar-Universitas Tingkat Nasional.
(am)