Sangihe, Lintasutara.com — Pada periode pertama pemerintahannya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mencanangkan Nawacita sebagai landasan dalam membangun, salah satunya membangun dari pinggiran atau perbatasan.
Tapi entah karena keasyikan membangun daerah perbatasan tertentu sehingga presiden seakan melupakan daerah perbatasan dengan Philipina lebih khusus Pulau Marampit yang membutuhkan kehadiran wajah negara menjamin warganya memperoleh hidup yang layak.
Sampai saat ini, warga perbatasan paling terluar Kecamatan Nanusa Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara sangat membutuhkan pelabuhan sehingga warga masih menunggu janji pak presiden membangun dari perbatasan.
Menyikapi masalah yang dihadapi warga Pulau Marampit dengan minimnya perhatian bahkan terkesan dibiarkan oleh pemerintah pusat bahkan sengaja menutup mata bagi penderitaan wilayah perbatasan, Tokoh MudaTalaud, Nofryan Maariwut angkat bicara meminta agar pemerintah pusat memiliki kepekaan dan perhatian bagi warga yang bermukim di pulau terluar paling utara ini.
”Pemerintah pusat harus adil dan memperhatikan semua daerah perbatasan, jangan hanya wilayah perbatasan lain yang dibangun dan diberikan fasilitas terbaik sementara kami yang ada di utara hanya dibiarkan dengan fasilitas seadahnya,” ujar aktivis muda ini.
“Sekarang ini fasilitas yang paling mendesak dan harus segera dibangun yaitu; pelabuhan karena yang ada saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, rusak dan mengancam nyawa masyarakat.
Kami mendesak pemerintah pusat melalui instansi terkait Kementerian Perhubungan agar secepatnya membangun pelabuhan sebab pelabuhan menjadi satu- satunya pintu masuk untuk memenuhi kebutuhan pokok warga pulau terluar ini,” sambungnya.
Menurutnya, jika pemerintah pusat tidak segera mengambil langkah dan tindakan memenuhi kebutuhan warga ini, takutnya disaat kapal Pelni sudah tidak bisa berlabuh akibat kondisi pelabuhan rusak parah maka akan berdampak buruk bagi keberlangsungan kehidupan warga yang menempati Pulau Marampit.
“Jika pemerintah pusat tidak segera bertindak membangun pelabuhan, kedepan warga pulau Marampit bisa kelaparan mengingat jalur laur menjadi satu- satunya jalur megangkut keterdediaan dan stok bahan pokok seperti beras dan kebutuhan lainya,” kunci Ketua laskar Anti Korupsi Talaud ini.
Baca Selanjutnya : Gambaran Umum Pulau Marampit