Jabes Ezar Gaghana akan mengakhiri masa jabatanya sebagai orang nomor satu di Kabupaten Kepulauan Sangihe pada 22 Mei 2022. Terima kasih sudah mengabdi untuk Tampungang Lawo.

Kurun waktu 5 lima tahun, terasa singkat bagi seorang Jabes Ezar Gaghana nama lengkap anak pulau ini, bekerja sepenuh hati berusaha mewujudkan harapan, dambaan dan ekspektasi dari seluruh masyarakat Sangihe yang telah memberinya amanah medio 2017 lalu.
Sebagai seorang pelayan masyarakat, Jabes Ezar Gaghana telah mengabdikan diri, waktu, energi dan peluhnya agar warga yang dipimpinnya tersenyum menikmati pelayanan dan kebutuhan dasar yang memadai.
Saat waktu memberinya ruang untuk berkarya dalam legitimasi regulasi, kini waktu pula yang menentukan tempo dan batas pengadian serta karya bagi seorang anak kampung yang didewasakan oleh keadaan ditempah situasi, menjadikan seorang JEG sapaan akrabnya politisi tangguh, teruji namun tetap rendah hati karena dibesarkan dalam balutan kesederhanaan.
Asam, manis, pahit, hinaan, cercaan dan olokan menjadi makanan tak asing bagi seorang JEG, semua itu dianggap sebagai resiko perjuangan saat berkarya memberi buah dalam pengabdian.
15 tahun secara berturut-turut menjadi top eksekutif di kabupaten berbatasan dengan Filipina ini (2 periode Wakil Bupati), memberinya tidak hanya pengalaman tetapi juga makna menjadi seorang pemimpin yang berkiblat kepada pelayanan, bukan kekuasaan.
Sebagai anak yang lahir dari keluarga sederhana di pulau kecil, bergelut dengan gemuruh ombak dan tajamnya karang sebagai sarana menyenangkan di sana, mental JEG sebagai seorang kalendesang (laki- laki ksatria) terbentuk.
Pula karena tatanan itu, JEG tidak pernah membayangkan, bercita- cita dan tidak punya mimpi menjadi Malambeng (Pemimpin) di kabupaten dengan 105 pulau ini.
Tetapi jalan seseorang tidak ada yang tahu, garis tangan, campur tangan dalam lorong waktu telah ditentukan pemilik alam semesta Mawu Ruata. JEG salah satu dari ratusan ribu penduduk yang ada di gugusan ini mencapai puncak sebagai pimpinan dan pemimpin dengan perjalan yang penuh dialektika serta romantismenya.
Tentu, sebagai pemimpin juga sebagai manusia JEG tidak sempurna. Sekuat dan sehebat apapun usaha dalam berkarya dan mengabdi sepenuh hati, ada kekurangan dan kealpaan mengiringi perjalanan kehambaan pelayanannya.
JEG Pamitan
Diberbagai kesempatan menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Bupati. JEG pamitan kepada masyarakat dan menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat selama 5 tahun boleh bersama- sama membangun Sangihe tercinta. Dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan serta keterbatasan selama melayani masyarakat Sangihe.
“Mari kita dukung pemerintahan selanjutnya yang juga punya niat dan harapan yang sama bekerja untuk Sangihe kebanggaan kita,” begitulah pesan JEG kepada masyarakat Tampungang Lawo.
“Saya tidak sempurna, tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang selama diizinkan dan dipercayakan rakyatku untuk melayani.”
– Jabes Ezar Gaghana
“Atas nama pribadi dan keluarga; Gaghana- Katamsi kami mohon diri dan memohon maaf kepada seluruh rakyat Sangihe, apabila selama menjadi tembonangu wanua ada salah dan khilaf. Terima kasih telah mendukung dan telah bersama- sama membangun Sangihe. Kiranya Tuhan menolong kita semua. Malunsemahe,” ujar Gaghana.