Laporan Bank Dunia: Warga Negara Berkembang Makin Rajin Menabung Lewat Ponsel

Bank Dunia mencatat lonjakan tabungan di negara berkembang yang didorong oleh penggunaan teknologi ponsel dan layanan keuangan digital, membuka peluang baru bagi inklusi keuangan global.

Global, Lintasutara.com – Laporan terbaru Global Findex 2025 dari Bank Dunia mengungkapkan lonjakan signifikan jumlah warga negara berkembang yang menabung lewat rekening keuangan formal. Teknologi ponsel disebut sebagai faktor utama di balik peningkatan tersebut.

Dalam laporan yang dirilis pada Rabu (16/7/2025), tercatat bahwa pada tahun 2024, sebanyak 40 persen orang dewasa di negara berpenghasilan rendah dan menengah menabung melalui rekening keuangan.

Angka ini naik 16 poin persentase dibandingkan tahun 2021 dan merupakan peningkatan tercepat dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Bank Dunia mencatat, salah satu faktor utama di balik lonjakan ini adalah penggunaan uang elektronik berbasis ponsel. Sekitar 10 persen orang dewasa kini menggunakan mobile money untuk menabung—naik 5 poin dari 2021.

“Inklusi keuangan bisa mengubah hidup dan ekonomi sebuah negara,” kata Presiden Grup Bank Dunia, Ajay Banga, dalam rilis resmi Bank Dunia yang diterima Lintasutara.com, Rabu (16/07/2025).

“Keuangan digital dapat mengubah potensi ini menjadi kenyataan,” lanjutnya.

Ia mengatakan dengan potensi ini, Bank Dunia kini aktif mendukung pengembangan sistem pembayaran digital, digital ID, dan program bantuan sosial berbasis transfer elektronik langsung.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa secara global, hampir 80 persen orang dewasa kini memiliki rekening keuangan, meningkat dari 50 persen pada tahun 2011.

Namun, masih terdapat sekitar 1,3 miliar orang dewasa di dunia yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal.

Menariknya, dari kelompok yang belum memiliki rekening, sebanyak 900 juta orang sudah memiliki ponsel, termasuk 530 juta di antaranya yang menggunakan smartphone.

Hal ini menunjukkan bahwa potensi digitalisasi layanan keuangan masih sangat besar. Selain itu, penggunaan ponsel atau kartu untuk melakukan pembayaran kepada pedagang juga meningkat.

Pada 2024, sebanyak 42 persen orang dewasa di negara berkembang melakukan pembayaran digital, baik secara langsung di toko maupun secara daring, naik dari 35 persen pada 2021.

Namun, Bank Dunia mengingatkan bahwa aspek keamanan masih menjadi tantangan. Dari sekitar 4 miliar pemilik ponsel di negara berkembang, hanya separuh yang menggunakan kata sandi untuk melindungi perangkat mereka. (***/Red)

Bagikan:

Artikel terkait

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini