Sangihe, Lintasutara.com – Polemik terkait kekosongan stok obat di Puskesmas Kendahe akhirnya mulai terkuak dan terjawab penyebabnya.
Kepala Puskesmas Kendahe, dr. Samuel Pontoh, kepada Lintasutara.com mengakui adanya keterlambatan dalam pengajuan permintaan obat ke bagian farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Namun menurutnya, keterlambatan tersebut tidak tergolong signifikan. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya pihaknya telah mengajukan permintaan obat, tetapi jenis dan jumlah obat yang dikirim tidak sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh Puskesmas Kendahe.
“Kami akui memang sempat terlambat dalam pengajuan, tapi tidak terlalu lama. Justru persoalannya adalah pada jenis obat yang dikirim, yang tidak sesuai dengan permintaan kami sebelumya” jelas dr. Samuel.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe telah merilis pernyataan resmi terkait polemik kekosongan obat di Puskesmas Kendahe. Dalam rilis tersebut, pihak Dinkes menegaskan bahwa kekosongan stok obat di puskesmas tersebut murni disebabkan oleh keterlambatan pengajuan permintaan dari pihak manajemen Puskesmas Kendahe.
Polemik ini menjadi sorotan masyarakat setempat karena berdampak langsung pada pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien yang bergantung pada fasilitas layanan dasar di wilayah perbatasan ini.
(Penulis / Editor : Theodorus)