Talaud, Lintasutara.com — Kebijakan Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Talaud, Fransiscus Manumpil kembali menuai sorotan publik. Kali ini, kritik datang dari Presidium Masyarakat Adat Talaud yang menilai Pj. Bupati Talaud telah membangkang instruksi Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus.
Salah satu pemicu kontroversi adalah penggunaan mobil patwal (pengawalan) oleh Pj. Bupati Talaud. Padahal, Gubernur Sulut sebelumnya telah mengeluarkan larangan tegas bagi seluruh Pj. Bupati dan Wali Kota di Sulawesi Utara untuk tidak menggunakan mobil patwal, sebagai bagian dari efisiensi dan penghematan anggaran.
Tokoh adat Talaud, Kristian Basrian Aesong (KBA), menyayangkan tindakan Pj. Bupati yang dinilainya tidak menunjukkan sikap hormat terhadap atasan langsung, dalam hal ini Gubernur Sulut.
“Ini adalah contoh yang kurang etis sebagai seorang bawahan. Ketika Gubernur sudah melarang, justru Pj. Bupati menunjukkan sikap membangkang. Ini bukan sekadar pelanggaran prosedural, tapi juga etika birokrasi,” tegas KBA kepada Lintasutara.com.
Lebih jauh, KBA juga meminta Gubernur Sulut untuk segera mengambil tindakan tegas atas sikap Pj. Bupati Talaud yang dinilainya sudah melampaui batas.
“Saya ini orang yang taat aturan dan percaya pada struktur kepemimpinan. Karena itu, saya memohon kepada Bapak Gubernur agar segera mengambil langkah tegas. Apalagi saat ini, Pj. Bupati juga tengah menjalani proses pemeriksaan di Polda Sulawesi Utara,” tambahnya.
Selain soal patwal, publik juga mempertanyakan keputusan Pj. Bupati Talaud yang menonaktifkan salah satu kepala dinas dengan alasan tengah menjalani proses hukum. Sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa terdapat sedikitnya empat kepala dinas lain yang sudah berada pada tahapan penyidikan bahkan hampir ditetapkan sebagai tersangka, namun tidak dinonaktifkan.
Kondisi ini memicu pertanyaan mengenai konsistensi dan keadilan dalam pengambilan kebijakan oleh Pj. Bupati Talaud yang saat ini diketahui juga menjabat sebagai Asisten II Setdaprov Sulawesi Utara.
(Penulis / Editor : Theodorus)