Sangihe, Lintasutara.com – Pelaksanaan job fair di Kabupaten Kepulauan Sangihe mendapat antusiasme para pencari dan calon pencari kerja (Pencaker) muda Sangihe.
Dalam hajatan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kepulauan Sangihe di Papanuhung Santiago Tampungang Lawo, Kamis (01/05/2025) ini tercatat keikutsertaan 123 pencari kerja muda.
Berdasarkan data Disnaker Sangihe, selain angka pencari kerja dan calon pencari kerja tersebut, tercatat pula kehadiran 14 perusahaan, yang terdiri dari 12 perusahaan lokal Sangihe dan 2 dari luar daerah.
Kepala Disnaker Sangihe Femmy Montang menyebutkan event bertema ‘Generasi Muda Berkualitas Siap Kerja Untuk Sangihe Sejahtera dan Berbudaya’ ini, merupakan wujud nyata peran pemerintah untuk sektor ketenagakerjaan.
“Job fair hadir untuk mempertemukan calon pekerja dengan pemberi kerja. Hal ini digelar untuk memberikan informasi seluas – luasnya tentang sektor ketenagakerjaan termasuk persoal peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM),” sebut Montang.
Dalam pantauan Lintasutara, event yang berlangsung pada momentum may day tahun 2025 ini mampu memberikan informasi lowongan pekerjaan dengan lebih jelas kepada para pencari kerja lintas keahlian, dengan persyaratan jenjang pendidikan mulai dari SMA / SMK hingga Sarjana pun usia minimal 18 hingga 40 tahun.
Hal inipun, terlihat positif lewat interaksi langsung pencari kerja dengan pihak perusahaan yang bisa hadir memaparkan kualifikasi pun persyaratan yang pemberi kerja butuhkan, sekaligus peluang karir yang bisa pencari kerja dapatkan.
Stenly Takarendehang, Pengelola Sakaeng Solata Campus merespons kehadiran job fair di Sangihe menjadi langkah baik pada sektor ketenagakerjaan.
“10 tahun lalu, yang saya tahu baru ada Megaria; sebagai perusahaan yang hadir dalam job fair kali ini dan memang belum sebaik sekarang. Hal ini menandakan perusahaan – perusahaan bertumbuh serta berkembang,” sebut Takarendehang.
Perkembangan tersebut lanjut dia, menandakan saat ini ada kesempatan lowongan kerja yang lebih positif dari waktu ke waktu, dengan keberadaan tiga stake holder; Pihak swasta selaku pemberi kerja, pencari kerja dan pemerintah selaku pengatur regulasi dari iklim bekerja di Sangihe, seperti yang terjalin dalam event kali ini.
Namun memang, menurut Takarendehang saat ini secara kasat mata terlihat lowongannya pekerjaan dalam job fair agak terbatas, dengan pelamar yang banyak. Sehingga, menjad pekerjaan rumah kedepan agar minimal bisa terlihat seberapa banyak data pun kualifikasi yang dimiliki anak – anak Sangihe hari ini.
Ia menilai, untuk event hari ini memang perusahaan yang hadir baru bersifat representatif, dan terbatas pada aktivitas – aktivitas formal. Dengan job fair yang saat ini masih perdana di Sangihe, iapun berharap kedepannya data dari pencari kerja yang sudah ada, tidak hanya selesai dalam event ini, tetapi bisa ada follow up, dengan pemberi kerja yang lebih banyak lagi.
“Memang tidak akan selesai dalam sekali pelaksanaan job fair, tetapi tetap saja ini hal baik yang sudah dilakukan,” papar pria yang juga figur muda Sangihe ini.
Bagi Takarendehang, sangat penting angka yang terkumpul dari para pencari kerja hari ini, menjadi data bagi pemerintah agar bisa membentuk sebuah ekosistem bagi para pencari kerja, termasuk lewat aplikasi Siap Kerja yang dilaunching.
“Ini menarik juga, supaya masalah supply and demand bisa terlihat lebih baik, meskipun kapasitas untuk menyerap tenaga kerja pada sisi wirausaha di Sangihe memang masih agak terbatas,” pungkasnya.
(Penulis / Editor : Gerald Kobis)