Sangihe, Lintasutara.com – Dalam rangka memperingati Jumat Agung, Gereja Masehi Injili Sangihe Talaut (GMIST) Jemaat Kendagu Ruata menggelar pawai obor dan refleksi salib yang berlangsung khidmat dan penuh makna, Kamis (16/4) malam.
Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur jemaat, termasuk 15 kelompok pelayanan yang ada, serta Pelayanan Kategorial (Pelka) Pemuda yang mengambil peran utama dalam drama penyaliban Yesus Kristus.

Pawai obor yang menyusuri sejumlah titik di sekitar jemaat menjadi simbol perjalanan iman dan perenungan umat akan kasih dan pengorbanan Yesus di kayu salib. Sementara refleksi salib yang diperankan para pemuda berhasil menyentuh emosi para peserta dan jemaat yang hadir.
Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Gereja, Meifrid Panelewen, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin tahunan gereja, tetapi juga menjadi momen penting bagi jemaat untuk merefleksikan kembali makna pengorbanan Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
“Perayaan dan refleksi Jumat Agung ini bukan sekadar seremoni keagamaan, tapi juga bagian dari refleksi iman seluruh jemaat akan kasih dan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib,” ungkap Panelewen.

Ia juga mengapresiasi antusiasme seluruh kelompok pelayanan dan keterlibatan aktif generasi muda yang menambah semarak namun tetap menjaga kekhidmatan perayaan.
Kegiatan ini menjadi penegasan bahwa nilai-nilai kasih, pengorbanan, dan pengharapan tetap hidup dalam kehidupan bergereja, sekaligus mempererat tali kebersamaan antar warga jemaat GMIST Kendagu Ruata.