Basis Data Digital Jadi Program Unggulan Thungari – Bulahari, Begini Respon Praktisi Infokom

Sangihe, Lintasutara.com – Ketersediaan Basis Data Digital menjadi salah satu isu penting dalam Sapta Membara, program prioritas pemerintahan Bupati Michael Thungari dan Wakil Bupati Tendris Bulahari. Hal inipun sering mengemuka, dalam sejumlah agenda kerja keduanya bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun stakeholder.

Menjadi wajar, ketika Stenly Takarendehang, praktisi sektor Informasi dan Komunikasi (Infokom) Sangihe menyebutkan pada era digital, data adalah minyak baru (Data Is a New Oil). Pasalnya, ketika minyak menjadi penting sebagai penggerak mesin pada masa kemajuan industry, saat ini ketersediaan data menjadi minyak baru yang menggerakan kebijakan, termasuk pengambilan keputusan strategis.

“Apalagi, terkait kepemerintahan. Artinya, dengan pengelolaan data yang baik, maka kebijakan pemerintah akan lebih terarah,” sebut Takarendehang ketika bersua Lintasutara belum lama ini. Basis data, seharusnya menjadi dasar pengembilan keputusan – keputusan strategis daerah. Maka dari itu, yang Sangihe butuhkan jelas data nan baik dan ter-update, ditunjang mekanisme pengumpulan data yang tidak sembarangan.

Pengumpulan Data Harus Jelas, Mulai dari Mapping

Terkait pengumpulan data, memang bukan hal yang mudah menurut Stenly. Pemerintah perlu melahirkan strategi – strategi untuk program satu ini, mulai dari mapping dan atau identifikasi hal – hal mendasar seperti ketersediaan sumber daya pendukung, seperti sumber daya manusia (SDM), juga infrastruktur teknologi informasi yang bisa menjangkau pelosok – pelosok.

Pada sisi yang lain, juga bisa Pemerintah lakukan dengan link and match bersama data – data yang sudah ada, baik di Provinsi, maupun Pusat sehingga tidak perlu membangun basis yang baru, tapi tinggal mengadopsi yang sudah ada.

“Tahapan awal ini tentu memiliki tantangan yang luar biasa karna memerlukan pemetaan yang komprehensif sehingga skala – skala prioritas bisa kita lihat,” sebutnya.

Ia menilai, hal ini juga sudah terlihat dari beberapa program kerja Bupati dan Wakil Bupati bersama tim kerja yang terlihat mulai fokus ke masalah basis data ini. Menurutnya, belakangan sempat terjalin diskusi bersama tim kerja Bupati persoal tersedianya rencana induk strategi teknologi informasi dan komunikasi.

“Dalam rencana induk inilah, bisa tertuang secara berkala apa yang harus kita lakukan agar mendapatkan basis data digital untuk Sangihe. Rencana induk ini, kita harapkan juga jadi blue print dari program pak Bupati untuk Sangihe 5 tahun kedepan, termasuk Mapping,” jelasnya.

Visi – Misi dan Prioritas Pengembangan Basis Data

Rencana pengembangan basis data digital, tentunya akan tergantung pada visi dan misi Bupati Michael Thungari dan Wakil Bupati Tendris Bulahari. Dalam artian, visi dan misi menjadi bidikan awal sektor mana yang menjadi prioritas, sehingga perlu mendapat perhatian dalam pembuatan basis data digitalnya.

Menurut Pengelola Sakaeng Solata Campus ini, salah satu contoh yang jadi pekerjaan rumah besar Sangihe saat ini, terutama dalam masa efisiensi anggaran yakni peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Program – program prioritas Pak Bupati dan Wakil Bupati terkait PAD perlu mendapatkan atensi khusus, karna bisa saja ada sektor – sektor baru untuk PAD, terlepas dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) saat ini,” ungkap Takarendehang.

Manfaat Basis Data Digital Untuk Masyarakat

Ketersediaan basis data digital menurut pria yang juga pengajar di Politeknik Negeri Nusa Utara ini, tidak hanya untuk Pemerintah. Ada hasil positif yang bisa masyarakat rasakan, salah satunya dengan hadirnya program prioritas pemerintah pusat, yakni Makanan Bergizi Gratis yang saat ini menyasar sekolah – sekolah.

“Hal ini tentu bisa memberi dampak pada sektor pertanian dan perikanan. Dengan adanya data basis digital, masyarakat petani maupun nelayan yang dapat mengakses data, bisa tau berapa kebutuhan suplai barang mentah untuk mencukupi permintaan pada setiap Sekolah. Dari situ, akan ada transaksi ekonomi dan masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari program pemerintah,” jelas Takarendehang.

Dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi, basis data akan selalu melibatkan kerja sama multi sektor nan baik. Ia menyebutkan, salah satu yang penting dalam program Basis Data Digital yakni memiliki visi besar. Akan tetapi, harus dimulai dari skala kecil serta prototyping.

“Selama ini, ketika bicara basis data kita selalu mengacu pada angka – angka besar dengan cakupan wilayah yang luas. Sebenarnya, ada hal penting yang harus kita lakukan lewat visi besar tersebut, yakni uji coba pada pada skala yang lebih kecil dan itu bisa menjadi kunci, seperti skala desa yang sudah memiliki infrastruktur dan SDM. Dengan demikian, Mappingnya bisa efektif,” ujarnya sembari berharap pembentukan basis data yang menjadi program Thungari – Bulahari bisa tuntas dan tidak buru – buru.

“Tidak usah buru – buru, tapi harus tuntas di skala terkecil agar kemudian bisa tim evaluasi apa yang kurang dalam uji coba untuk selanjutnya dilakukan perbaikan – perbaikan,” kuncinya.

(Penulis / Editor : Gerald Kobis)

Bagikan:

Artikel terkait

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini