Lintasutara.com – Jimmy Carter, Presiden Amerika Serikat ke-39 dan peraih Nobel Perdamaian, meninggal dunia pada Minggu, 29 Desember 2024, waktu setempat.
Melansir pernyataan resmi The Carter Center pada, Selasa (31/12/2024), Jimmy Carter “meninggal dengan damai” di rumahnya di Plains, Georgia, “dikelilingi oleh keluarganya.” Carter meninggal pada usia 100 tahun.
“Ayah saya adalah pahlawan, bukan hanya bagi saya, tapi bagi setiap orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih,” ungkap Chip Carter, putra dari mendiang Jimmy Carter, dalam pernyataan resmi institusi tersebut.
Jimmy Carter, yang menjabat sebagai Presiden AS dari 1977 hingga 1981, adalah presiden terlama yang pernah hidup dan menginjak usia 100 tahun.
Semasa menjabat, dia dikenal dengan kebijakan luar negeri yang menekankan hak asasi manusia dan perdamaian.
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah tercapainya perjanjian perdamaian Camp David antara Israel dan Mesir pada tahun 1978.
Namun, masa kepresidenannya juga diwarnai dengan krisis penyanderaan warga AS di Iran pada tahun 1979 dan turbulensi ekonomi yang melanda AS pada tahun 1980. Carter digantikan oleh Ronald Reagan dari Partai Republik pada tahun 1981.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, Carter tetap dihormati atas komitmennya terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan.
Dia terus aktif dalam kegiatan amal dan diplomasi dan mendirikan The Carter Center pada tahun 1982. Institusi ini berfokus pada pemantauan pemilu, pemberantasan penyakit, dan mediasi konflik.
Pada tahun 2002, ia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian atas dedikasinya solusi damai untuk konflik internasional, memajukan demokrasi dan hak asasi manusia, serta mempromosikan perkembangan ekonomi dan sosial.
Penulis/Editor: Andra Medawo