Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

Suara Sangihe: Memilih Pemimpin di Tanah Budaya

Paulus serang

Lintasutara.com – Sebagai daerah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Filipina, Kabupaten Kepulauan Sangihe menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, mulai dari keterbatasan infrastruktur, konektivitas dalam pemenuhan kebutuhan dasar sangat minim dan menghambat peluang ekonomi.

Risiko ancam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gelombag tinggi hingga letusan gunung api dan tantangan keamanan wilayah yang menjadi jalur empuk penyeludupan kejahatan lintas batas. Belum lagi kesenjangan ekonomi dan keterbatasan peluang kerja menjadi wajah muram tanah budaya ini.

Dengan berbagai tantangan yang ada masyarakat Sangihe membutuhkan pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, yang mampu memahami dan merespon kebutuhan masyarakat secara sensitif dan bijaksana juga integritas dan penghormatan terhadap nilai budaya sebab Sangihe dikenal sebagai daerah dengan nilai budaya yang kuat.

Pemimpin yang memiliki attitude baik dan menghormati budaya lokal akan mampu menjaga warisan nilai-nilai adat dan menjadikannya sebagai landasan kebijakan, menghargai budaya “Somahe Kai Kehage,” yaitu gigih dan pantang menyerah, dalam memimpin.

Selain itu, harus memiliki kemampuan transformasi tantangan menjadi peluang penuh inovasi dan mampu melihat peluang di tengah keterbatasan. Contohnya, tantangan keamanan perbatasan dapat diubah menjadi peluang melalui pengembangan perdagangan lintas batas yang legal dan bermanfaat bagi perekonomian lokal.

Begitu pula dengan sektor perikanan dan pariwisata yang, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber pendapatan daerah yang signifikan.

Tak kalah penting, harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebutuhan lokal, memahami akar masalah dan potensi lokal sangat penting. Pemimpin yang efektif harus memiliki wawasan yang mendalam tentang kondisi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan.

Kebijakan yang dirumuskan harus relevan dengan kebutuhan masyarakat Sangihe, baik di pulau utama maupun di pulau-pulau kecil.

Dengan memilih pemimpin yang memiliki kemampuan mengubah tantangan menjadi peluang, setidaknya sang pemimpin memiliki program strategis membangun seperti pengembangan infrastruktur berbasis kebutuhan lokal,
pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan kondisi geografis adalah prioritas utama.

Sehingga program seperti ini akan memperbaiki konektivitas dan membuka peluang ekonomi di wilayah yang sebelumnya terisolasi. Begitu juga program pemberdayaan ekonomi seperti pelatihan keterampilan di sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata harus menjadi fokus. Dengan dukungan untuk usaha mikro dan kecil, Sangihe bisa mendorong wirausaha lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.

Sementara di sektor pelestarian budaya melalui program pendidikan yang memasukkan muatan lokal tentang bahasa dan budaya Sangihe bisa menjadi sarana pelestarian identitas budaya.

Pemimpin yang berkomitmen pada pelestarian budaya akan mendorong pembelajaran budaya lokal di sekolah-sekolah, mengadakan festival budaya, dan memastikan bahwa generasi muda memiliki kebanggaan terhadap warisan mereka. Termasuk membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan yang terjangkau di seluruh pulau adalah kebutuhan mendesak.

Tidak hanya itu, pemimpin Sangihe harus mampu bekerja sama dengan otoritas pusat dan negara tetangga untuk menjaga keamanan perbatasan.

Dengan kompleksitas tantangan yang dihadapi Sangihe, kualitas kepemimpinan menjadi faktor penentu keberhasilan pembangunan daerah ini. Pemimpin yang berkualitas akan mampu mengelola potensi wilayah dengan baik, menciptakan stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pilihlah pemimpin yang tepat dalam Pilkada Sangihe akan menentukan apakah wilayah ini dapat mengubah tantangan menjadi peluang atau justru terjebak dalam keterbatasan. Masyarakat Sangihe harus bijak memilih pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional, integritas, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan mereka.

Pilkada Sangihe adalah momentum bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata bagi daerah perbatasan ini. Pemimpin yang berkualitas tidak hanya menghadapi tantangan, tetapi juga mengubahnya menjadi peluang demi kesejahteraan masyarakat.

Dalam memilih pemimpin, masyarakat Sangihe harus memastikan bahwa calon yang mereka pilih memiliki kemampuan, sikap yang baik, dan komitmen untuk menjaga nilai-nilai budaya sebagai jiwa dan jati diri.

(Ts)

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Semarak Hari Anak Nasional 2025 di Sitaro: Bupati Chyntia Kalangit Serukan...

Sitaro

Bupati Sitaro Pastikan Reshuffle Jabatan Digelar Agustus, Tinggal Tunggu Tanda Tangan...

Sitaro

Kurangi Masalah Batas Tanah, Menteri Nusron Imbau Masyarakat Pasang Patok Permanen

Nasional

Sambut HUT RI, Ratu Bridal Hadirkan “Paket Merdeka” dengan Bonus Menarik

Iklan

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Terkini