Sangihe, Lintasutara.com – Paskibraka Kabupaten Kepulauan Sangihe tahun 2024 sukses menuntaskan tugas pertama; pengibaran bendera Merah Putih dalam upacara HUT Republik Indonesia (RI) ke- 79.
Keberhasilan ini, tentu tak juga lepas dari suksesnya sang ‘pembawa baki’, dalam momentum pengibaran bendera yang berlangsung di Lapangan Santiago Tahuna, Sabtu (17/08/2024).
Namanya, Chelsea Martasya Novalisa Takaliuang. Momo cantik asal Kelurahan Tapuang yang saat ini menjadi siswa kelas 2 di SMA N 1 Tahuna.
Kepada Lintasutara.com, putri kelahiran 10 November 2007 ini mengaku bangga dengan tugas yang ia emban kali ini, terutama dalam upacara HUT RI ke- 79.
“Tentu saja sangat senang, karna bisa memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Kepulauan Sangihe, membawa nama baik Sekolah pun orang tua,” sebut Chelsea.
Putri Max Steven Takaliuang dan Jaclyn Veronita Patras ini menyebutkan, menjadi pembawa baki memang punya kisah tersendiri, apalagi harus bersaing dengan teman – temannya.

“Persaingannya ketat sehingga menjadi kebanggaan tersendiri saat bisa mendapat kepercayaan ini,” lanjutnya.
Siswa dengan peminatan Bahasa Jepang, Inggris, Biologi dan Informatika di SMA N 1 Tahuna inipun mengaku merasakan hal berbeda ketika bisa mandiri, mengurus setiap dokumen guna seleksi Paskibraka hingga memasuki proses pelatihan.
“Kalau saya ingat, memang semua proses itu sangat melelahkan. Namun untuk kepercayaan yang sudah diberikan, hal itu harus kami tempuh.
Kemudian, harus saya katakan juga bahwa kebersamaan dengan para pelatih dan teman – teman, bisa menghilangkan rasa capek. Apalagi dengan semua keseruan selama ini, terutama ketika tugas bisa kami lakukan dengan baik, semua proses panjang malah menjadi rasa bahagia yang berbeda dari biasanya,” tambah dia
Usai menunaikan tugas, Chelsea pun mengaku kepercayaan kali ini tentu akan menjadi catatan tersendiri dalam kehidupannya.
“Hal ini akan menjadi catatan sendiri bagi saya pada masa yang akan datang, ketika sudah bisa ambil bagian dalam momentum peringatan kemerdekaan negara yang tentu saja tidak bisa semua anak muda rasakan,” kuncinya.
(Gerald)