Lintasutara.com – Universitas Negeri Manado (Unima) memulai tahapan pendaftaran bakal calon rektor (Bacarek) tahun 2024 pada Kamis (2/5/2024).
Di hari pertama pembukaan pendaftaran, ada dua figur terkemuka Unima yang menyatakan keikutsertaannya, yakni Dr. Raymond Rumampuk, M.Si, dan Dr. Intama Jemy Polii, M.Pd.
Kedua Bacarek memasukkan berkas persyaratan kepada panitia, yang diterima langsung oleh Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unima Prof. Dr. Freddy Semuel Kawatu, M.Si dan Sekretaris Panitia, Devie S. R. Siwij, SIP., MAP serta panitia Sekterariat.
Prof Kawatu mengungkapkan bahwa di hari pertama pembukaan pendaftaran, baru dua Bacarek yang mendaftarkan diri. Ia pun mengingatkan kepada para Bacarek yang mendaftar untuk memasukkan serta melengkapi berkas persyaratan hingga tahapan penerimaan berkas ditutup pada 27 Mei 2024.
“Kami juga mengingatkan kepada bakal calon Rektor untuk melengkapi berkas jika masih ada yang kurang lengkap sampai tanggal 27 Mei 2024,” ujar Prof. Kawatu.
“Jika ada hal-hal terkait kelengkapan berkas, silahkan datang ke Sekretariat,” imbuhnya.
Prof. Rumampuk sebagai pendaftar pertama Bakal Calon Rektor Unima 2024 saat diwawancarai mengatakan, ia yakin bahwa pemilihan Rektor Unima tahun ini akan berjalan lancar sesuai aturan yang berlaku.
“Saya berkeyakinan panitia akan bekerja secara profesional dan menjunjung nilai-nilai integritas di perguruan tinggi sehingga proses pemilihan Rektor Unima ini berjalan lancar sesuai aturan yang berlaku,” kata Prof Rumampuk sembari mengungkapkan pentingnya menjaga etika dan sportivitas dalam persaingan untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa Unima ke arah yang lebih baik di masa depan.
Pendaftar Bacaleg Rektor kedua, Dr. Intama Jemy Polii, M.Pd., mengatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan diri dalam mengikuti seluruh tahapan Pilrek Unima 2024.
“Kita lihat saja keadaannya, saya sudah siap (mengikuti Pilrek, red),” kata Polii.
Ia mengungkapkan bahwa yang terpenting sekarang adalah bagaimana proses pemilihan dapat berjalan dengan baik dan terjadi dialog serta komunikasi yang baik antara calon rektor dengan seluruh elemen civitas akademika Unima.
“Sehingga hasil pemilihan dapat mencerminkan aspirasi dan kebutuhan seluruh pihak,” tandas Polii. (Andra)