Lintasutara.com – Di tengah meningkatnya ketegangan dengan China, Kementerian pertahanan Taiwan pada Rabu (21/02) menyatakan bahwa tidak ada penambahan kekuatan militer di pulau-pulau terdepan.
Pernyataan ini muncul usai pasukan Patroli China menaiki sebuah kapal turis Taiwan di dekat kepulauan Kinmen. Taiwan mengecam tindakan tersebut karena menyebabkan kepanikan bagi warga sipil.
Tindakan penjaga Pantai China itu adalah buntut dari tewasnya dua nelayan China pekan lalu ketika mencoba melarikan diri dari kejaran penjaga pantai Taiwan di perairan terlarang.
Pada Senin (19/02), Beijing mengirimkan pasukan penjaga pantai untuk berpatroli di sekitar kepulauan yang dikuasai Taiwan itu. Pasukan Patroli China itu menaiki sebuah kapal Taiwan yang sedang berlayar di dekat pulau itu.
Setelah pemeriksaan, kapal yang ditumpangi para turis itu dilepaskan lalu dikawal pasukan penjaga Pantai Taiwan kembali ke Kinmen sebelum melanjutkan pelayaran.
Meskipun klaim kedaulatan China atas Taiwan ditolak di pulau tersebut,muncul kekhawatiran bahwa tekanan dari pemerintahan Xie Jinping bakal meningkat. Apalagi setelah terpilihnya Presiden Lai Ching-te, yang dianggap Beijing sebagai ‘separatis’.
Tak ada Penambahan Pasukan di Perbatasan Meskipun Ketegangan Meningkat dengan China
Kementerian pertahanan Taiwan menyatakan bahwa saat ini “tidak ada yang tidak normal” dengan pergerakan militer China di sekitar peraian Taiwan.
Oleh karena itu, Taiwan tidak akan melakukan penambahan pasukan di sekitar pulau-pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan China.
“Tidak ada peningkatan pengerahan pasukan Taiwan di pulau-pulau lepas pantai, yang juga mencakup kepulauan Matsu yang terletak lebih jauh di pesisir Cina dari Kinmen, kata Wakil Kepala Departemen Perencanaan Operasi Gabungan Kementerian Pertahanan Taiwan, Lee Chang-fu, dikutip dari Reuters, Kamis (22/02).
Pihaknya menegaskan bahwa Taiwan menghindari intervensi lebih lanjut di sekitar Kinmen untuk mencegah eskalasi konflik.
Namun demikian, Juru bicara Kementerian Pertahanan, Sun Li-fang, memberikan pernyataan yang tegas bahwa pihaknya akan membuat skenario baru pasca kejadian ini.
Ia mengatakan, skenario tersebut termasuk menggelar latihan militer di pulau-pulau lepas pantai agar dapat “menanggapi situasi tersebut, dengan tujuan untuk menangani situasi ancaman secara efektif dan tepat.”
“Dalam menghadapi situasi ancaman secara keseluruhan, hal itu (tindakan patroli China, red) dapat ditangani secara efektif dan tepat,” ujarnya.
Sebagai informasi, kepulauan Kinmen merupakan kepulauan terluar Taiwan yang hanya berjarak 3 km (1,86 mil) dari pantai tenggara Cina. Bahkan, pulau ini dapat dijangkau hanya dengan naik perahu dari kota Xiamen dan Quanzhou.
Jarak yang sangat dekat dengan wilayah China membuat Kepulauan Kinmen berada di garis terdepan konflik antara Cina dan Taiwan.
(Andra)