Sirus Base Camp Tagulandang dan Pengelolaan Wisata Bahari Berbasis Pemberdayaan

Sitaro, Lintasutara.com – Sirus Base Camp Tagulandang, tidak hanya sekadar cafe di pesisir pantai namun juga menyediakan jasa scuba dive dan snorkeling maupun jasa akomodasi. Bertempat di Kampung Kisihang, Kecamatan Tagulandang Selatan Kabupaten Kepulauan Sitaro dan dapat di tempuh dari pelabuhan Tagulandang kurang lebih 15 menit dengan mengendarai roda dua ke arah selatan.

Juniver E. Ganap menceritakan, jika tempat tersebut dibagun hanya sekadar tempat kumpul keluarga serta melepas penat dari aktivitas pekerjaan.

“Jadi awalnya hanya untuk tempat berkumpul dengan istri maupun anak-anak namun berkembang karena masukan dari kawan saya Buyung Mangangue” jelas ketika di temui di Sirus Base Camp Tagulandang, Sabtu (28/10).

Ia menjelaskan, tidak butuh waktu lama usai mengeksplorasi potensi wisata bawah laut di Tagulandang oleh Buyung Mangangue dan tim, ia langsung kedatangan turis mancanegara.

“Ternyata di laut Tagulandang punya potensi wisata bawah laut yang menjanjikan dimana terumbuh karangnya masih terjaga dengan baik dan hanya beberapa Minggu saya kedatangan tamu satu keluarga dari Jerman yang langsung di bawah oleh Buyung,” lanjutnya.

Kolaborasi kedua pemuda dari Kabupaten Kepulauan Sitaro yang berbeda pekerjaan, dimana Juniver E. Ganap bekerja sebagai Notaris sedangkan Buyung Mangangue merupakan Camat Siau Barat ternyata membawa hal positif bagi nelayan dan pemuda sekitar.

Tempat yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar dengan melibatkan nelayan dan pemuda Kampung Kisihang ternyata mampu membantu perekonomian masyarakat yang ada.

“Saya sempat berfikir untuk mencari perahu besar untuk usaha ini namun ini langsung di tolak pak Camat. Dia memiliki konsep ‘Tourism with local fisherman’ untuk itu saya menggunakan dua perahu nelayan dan hanya dalam waktu seminggu penghasilan kedua nelayan tersebut bisa mencapai jutaan,” jelasnya.

Dengan melibatkan nelayan lokal tentu tidak sekadar menumbuhkan nilai ekonomi namun juga mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan yang ada.

Konsep ini kemudian di contoh pada usaha cafe, pemuda-pemuda yang biasanya hanya membantu untuk penyajian makanan dan minuman di beri tanggung jawab untuk mengelolah tempat tersebut.

Apa lagi dengan banyaknya turis domestik maupun mancanegara yang datang tentu sempat membuat kewalahan dalam mengelolah tempat tersebut.

“Sehingga saya berfikir kenapa tempat tersebut tidak di kelolah oleh mereka yang dulu hanyanya membantu menyajikan kopi saya berikan tanggung jawab sepenuhnya mengelolah itu begitu juga dengan makanan,”

“Jadi saya hanya menyediakan tempat namun untuk usaha kopi maupun makanan biar mereka yang kelolah sehingga mereka mendapat keuntungan dari situ. Ini juga mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam menjaga tempat ini,” jelasnya.

Mengusung tema rastic, dengan memanfaatkan berbagai material yang ada di pantai sekitar menjadikan tentu menjadikan tempat ini unik dan terlihat berbeda dari cafe lain. Kesan alami dari pemanfaatan bahan-bahan seadanya membuat tempat ini terlihat estetik untuk berfoto.

“Sebagian besar bahan yang ada saya kumpulkan dari tepi pantai, apa saja mulai dari kayu, tali dan bambu serta barang lain yang tersapu ombak di bawa kemudian di tata sedemikian rupa agar terlihat estetik,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, potensi wisata di Tagulandang sangat menjanjikan jika di kelolah dengan baik dan di dukung dengan kesadaran masyarakat lokal akan pentingnya menjaga lingkungan pasti akan menumbuhkan perekonomian masyarakat yang berkesinambungan.

“Untuk wisata bawah laut di Tagulandang sejauh ini sudah ada 17 dive site (lokasi penyelaman) yang kami eksplor,” paparnya.

Meski demikian, suami dari dr. Sari Kadisi tersebut menjelaskan jika dia tidak hanya fokus pada potensi wisata bawah laut namun juga pada potensi pertanian yang ada di Tagulandang.

“Saya juga bekerjasama dengan petani salak dan petani pala sehingga tamu-tamu yang datang baik domestik maupun mancanegara saya perkenalkan dengan potensi pertanian yang ada,” kuncinya.

(Bon)

Bagikan:

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini