Sangihe, Lintasutara.com – Hari lahir penyair besar Sangihe, Jan Engelbert Tatengkeng, Kamis (19/10) dirayakan sederhana namun penuh kesan oleh puluhan pembaca puisi di Sangihe.
Bertempat di Selo Pesasombangeng, Kamis (19/10/2023) 32 puisi J.E Tatengkeng yang terangkum dalam buku Rindu Dendam dibawakan baik lewat pembacaan puisi hingga musikalisasi puisi.
Puisi – puisi tersebut dibawakan oleh kurang lebih 20 pembaca puisi yang hadir khusus sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi penyair angkatan Pujangga Baru yang notabene tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Sangihe tapi juga Indonesia.
Tak hanya kaum muda, hajatan tersebut bahkan diikuti seniman – seniman senior Sangihe seperti dua penulis; Jupiter Makasangkil dan Niniek Karalo hingga Pejabat Esalon II Pemkab Sangihe, Johanes Pilat.
Direktur Lintasutara Institute, Ronny Paulus Serang pada kesempatannya menyebutkan J.E Tatengkeng sebagai figur besar dalam dunia kesusastraan acapkali dilupakan ditempat kelahirannya sendiri.

“Kita tentu saja tak mau hal ini terjadi. Jika para penyair ternama Indonesia begitu mengakui keberadaan J.E Tatengkeng, maka kita harus lebih dari mereka karna jati dirinya sebagai orang Sangihe membawa kebanggaan bagi kita,” sebut Serang.
Dirinya memberi contoh, puisi Gadis Tahuna ciptaan J.E Tatengkeng yang menjadi lagu nan merdu ditangan seniman sekaliber Ismail Marzuki.
“Tak hanya itu, bahkan sempat ada dosen asal Prancis yang bahkan datang ke Sangihe hanya untuk mengenal lebih dalam J.E Tatengkeng karna karya – karyanya yang mendunia. Hal ini harus kita angkat agar generasi kita tetap mengenal beliau,” lanjutnya.
Bersama Sanggar Seriwang dan Sanggar Maobungang serta komunitas – komunitas yang tergabung, Serangpun menyebutkan sudah ada komitmen bersama untuk menjadikan event Harla J.E Tatengkeng sebagai hajatan tahunan.
“Kita semua sepakat bahwa ketokohan beliau harus kita kenang bersama dalam hajatan sastra.
Tentu tidak hanya J.E Tatengkeng, kita juga mengenal Laurens Coster Bohang. Dan untuk keduanya akan kita buatkan event tahunan agar kita lebih mengenal dua tokoh ini, sekaligus mencoba melanjutkan jejak berkarya keduanya,” kunci Serang.






