Perempuan Tangguh di Batas Negeri

Perempuan

Lintasutara.com – Menjadi pemimpin (Bupati) di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, tidak hanya membutuhkan kecerdasan dan jejaring kuat tetapi juga fisik dan mental sekuat batu karang sebab tantangan yang dihadapi melebihi hegemoni jabatan yang ada.

Salah satunya tantangan geografis sebagai daerah kepulauan mengharuskan seorang pemimpin menjalaninya diluar standar bahkan ‘tidak dibolehkan’ secara protokoler namun harus ditempuh oleh seorang pemimpin demi pelayanan prima dan maksimal bagi rakyat daerah 105 pulau ini.

Belum lama ini, publik dibuat tercengang dengan aksi yang dilakukan oleh Pj Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan saat mengunjungi Kecamatan Kepulauan Marore dengan KRI Yos Sudarso 353.

Apa yang dilakukan dr Rinny sapaan akrab Kadis Sosial Provinsi Sulut ini yang baru saja berulang tahun ke- 58, diluar nalar sehat bahkan cenderung nekat bagi seorang pejabat publik dengan proteksi ketat.

Aksi heroik Pj Bupati, Rinny Tamuntuan menuruni tangga tali di tengah laut dari KRI Yos Sudarso 353, bak seorang prajurit AL yang memang dilatih khusus. Melihat aksi ini semua mata saat ini tertuju kepada pemimpin perempuan pertama Sangihe termasuk rombongan Deputi Pertahanan Negara Kemenkopolhukam, Laksamana Muda TNI Krisdiyanto M.Tr. Opsla yang datang ke Pulau Marore meninjau rencana pembangunan Border Crossing Station (BCS) di pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina ini.

Tentu aksi ini bukan tidak punya resiko sebab eror sedikit saja nyawa bisa jadi taruhan.

Pemandangan karena aksi nekat nan heroik dari Pj Bupati Sangihe, Rinny Tamuntuan ini pun membuat kagum awak KRI Yos Sudarso 353 serta seluruh rombongan yang ada.

Wah ! benar-benar hebat Ibu Penjabat Bupati (Rinny Tamuntuan) yang saya lihat sendiri turun dari KRI Yos Sudarso 353 hanya dengan mengunakan tali, ini perempuan loh yang sangat berani turun sangat tinggi,” tutur Deputi Negara Bidang Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Brigjen TNI Suteikno Soleman.

Saya sangat optimis Sangihe akan lebih maju jika dipimpin oleh Bupati yang pemberani dan sangat serius membangun seperti sosok Ibu Rinny,” tambah Suteikno dengan nada kagum.

Apa yang dilakukan Pj Bupati dalam aksi ini, tentu tidak sekedar situasional kedaerahan maupun geografis tetapi lebih menunjukan keseriusan seorang pemimpin hadir ditengah rakyatnya, menicum ‘bau’ mereka, memahami kegelisahan dan kebutuhan rakyat, bahkan dengan resiko apapun yang dihadapi.

Disisi lain, aksi ini memberi pesan kepada negara ( pemerintah pusat). Sangihe sebagai daerah perbatasan dengan tingkat kerawanan cukup tinggi karena bisa menjadi jalur perdagangan gelap lintas batas (senjata, narkoba) membutuhkan kehadiran negara membangun fasilitas yang menujukan wajah negara di daerah batas menjaga kedaulatan negara, selama ini belum dilakukan oleh pemerintah pusat.

Bahwa membangun dari pinggiran hanya sekedar program tanpa realisasi. Contoh sederhana minimnya fasilitas Pertahanan Negara di perbatasan, KRI Yos Sudarso 353 mungkin tidak bisa merapat ke dermaga pulau Marore karena dianggap tidak memenuhi syarat.

Semoga dengan apa yang dilakukan oleh Pj Bupati dan disaksikan rombongan dari Kemenkopolhukam bisa membuka mata dan hati dari pemerintah pusat bahwa daerah perbatasan membutuhkan sentuhan serta perhatian.

Selamat HUT Ke- 58 Perempuan Tanggu di Batas Negeri. Pj Bupati, dr Rinny Tamuntuan.

Maļungsemahe

Bagikan:

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini