Sangihe, Lintasutara.com – Kabupaten Kepulauan Sangihe dibawah kepemimpinan dr. Rinny Tamuntuan, mencanangkan ekspor komoditi perikanan dari Pelabuhan Nusantara Tahuna dengan General Santos, Filipina.
Pencanangan dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenkopolhukam, Laksamada Muda TNI Kisdiyanto, M.Tr. Opsla bersama Assisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman.

Dirinya mengapresiasi ekspor perdana ke Filipina, karna merupakan salah satu upaya positif Pemda Sangihe dalam mengimplementasikan program pemerintah, khususnya dalam percepatan ekonomi nasional dan peningkatan perekonomian masyarakat khususnya nelayan.
“Sesuai PP Nomor 20 tahun 2010, keberadaan Pelabuhan Nusantara Tahuna sangat strategis untuk dimanfaatkan dalam menghubungkan langsung antara Sangihe dan Filipina. Tentunya, melalui berbagai prosedur legalitas yang harus dipenuhi,” sebut Kisdiyanto.

Menurutnya, pencanangan ekspor perdana ini menjadi tolak ukur bagi Pemerintah Daerah sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan kapasitas produk ekspornya, dalam hal ini pemenuhan kebutuhan ekspor yang dibutuhkan negara lain.
“Jadi segala sesuatu harus dipersiapkan dengan baik, termasuk support penuh dari perangkat daerah pun instansi vertikal terkait agar dapat secara maksimal mendukung pelaksanaan peningkatan ekonomi masyarakat melalui ekspor” lanjutnya.
Sebagai wilayah perbatasan, dirinya menyatakan Kabupaten Kepulauan Sangihe akan tetap menjadi perhatian pihaknya, terutama dalam mengawal penanganan Border Cross Station.

“Untuk itu, kami mengharapkan kerja sama yang baik dari Pemda maupun masyarakat untuk sama – sama mengawalnya,” kuncinya.
Sementara itu, dr. Rinny Tamuntuan sendiri dalam pemaparannya menyebutkan jika perikanan di Sangihe seyogianya merupakan salah satu produk unggulan dimana hingga hari ini menjadi pemasok untuk jalur perdagangan lintas laut ke kota Bitung meski dengan harga yang relatif rendah.

“Hal ini mendorong Pemerintah Daerah mencari alternatif untuk dapat memasarkan hasil unggulan perikanan dengan ekspor melalui pelabuhan Tahuna,” sebut Tamuntuan.
Istri Ketua DPRD Sulut Andy Silangen inipun menyebutkan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait prosedur legalitas yang harus dipenuhi, termasuk peningkatan kualitas produk.

Diketahui, penjajakan kerja sama ekspor ikan seyogianya telah dilakukan sejak tahun 2019, namun terkendala dengan kemunculan Covid-19.
Pemberangkatan perdana produk ekspor ke General Santos sendiri, akan dilakukan pada bulan Oktober 2023 dengan menggunakan kapal KM. Nelayan 20165 yang berkapasitas 32 GT.
(Advetorial)